Surabaya, BeritaTKP.com – Seorang pria berinisial KK, warga Jalan Tembok Lor, Bubutan, Surabaya, yang tinggal di rumah kontrakan Jalan Sememi Jaya, Benowo, harus berurusan dengan pihak kepolisian atas kasus penipuan.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menjelaskan pelaku melakukan penipuan kepada seorang korban berinisial DAD (24) yang berprofesi sebagai sekuriti asal Wonokitri, Surabaya. KK mengaku kepada DAD sebagai Kanit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.
Hendro menjelaskan, kronologi penipuan itu bermula ketika DAD datang ke rumah seorang pria berinisial E untuk menanyakan sepeda motor Honda Scoopy miliknya yang telah digadaikan.
Namun, DAD tak bisa bertemu langsung dengan E, tetapi ditemui oleh orang tuanya. Selang satu jam kemudian datanglah KK yang mengaku sebagai RH. Dia juga menanyakan sepeda motor NMax miliknya yang digadaikan E. “Di rumah E tersebut KK mulai mengaku sebagai anggota polisi dan bertukar nomor WhatsApp dengan DAD,” kata dia.
Kemudian pada Sabtu 4 Mei 2024 sekitar pukul 20.00 WIB di warung kopi (warkop) Icip Kopi DAD bertemu dengan KK. Dalam pertemuan itu, KK menjanjikan akan membantu membelikan sepeda motor Honda Scoopy mirip dengan milik E yang digadaikan Rp5 juta.
DAD pun tertarik dengan tawaran KK, lalu menyerahkan uang tunai Rp3 juta. Sisanya Rp2 juta akan ditransfer ke dua nomor rekening yang telah disampaikan oleh pria yang mengaku sebagai RH tersebut.
Namun, setelah uang diserahkan, KK tidak ada kabar. DAD pun berupaya menghubunginya berulang kali, tetapi tidak ada respons. Korban merasa ada kejanggalan lalu melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya.
“Setelah mendapat laporan tersebut, kami melakukan penyelidikan lalu menemukan keberadaan pelaku di halaman parkir minimarket Jalan Semarang pada Selasa 14 Mei 2024, langsung membawanya ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa,” jelasnya.
Setelah diperiksa, polisi menemukan fakta bahwa pelaku telah mengambil 4 unit motor dari tempat gadai di wilayah Menganti, Gresik. “Dalam kasus polisi gadungan ini, kami menyita dua pistol, kaus bertuliskan Jatanras, dan borgol,” ucap Hendro. (Din/RED)