Bojonegoro, BeritaTKP.Com – Berbagai tindakan paska kejadian amblesnya jembatan penghubung antar Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Dander sudah dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro beberapa hari lalu.

Pemasangan Peringatan untuk tidak melintasi jalur jembatan Ngasem-Dander.

Dia menambahkan, pihaknya telah memasang beberapa rambu-rambu atau peringatan di sejumlah lokasi. Antara lain, yakni di perempatan pasar Ngasem, pertigaan pasar Dander, dan pertigaan Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Garis polisi hingga besi penghalang juga dipasang di dekat jembatan setempat agar kendaraan roda dua atau yang lainnya tidak bisa lewat sembarangan.

“Bisa lewat Bubulan atau lewat Kalitidu,” ujar Andik, menunjukkan jalur alternatif yang bisa dilewati oleh masyarakat.

Bagi masyarakat yang berkendara roda dua bisa muter lewat Desa Bubulan, Kecamatan Dander, sejauh kira-kira 4 kilometer. Sementara yang berkendara roda 4 bisa muter lewat Kecamatan Kalitidu sejauh kira-kira 30 meter.

Dua bagian rumah warga yang mengalami longsor bersamaan terkait kejadian amblesnya jembatan Ngasem-Dander sedalam kira-kira 1,5 meter dengan panjang 10 meter dan lebar 9 meter di sisi timur jembatan.

Ardian Orianto selaku Kalaksa BPBD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan, penyebab utama bencana yang terjadi akibat intensitas curah hujan deras dan terjadi cukup lama.

“Setelah pihaknya melakukan assesment, selanjutnya memberikan bantuan penanganan bencana yang terjadi.” Ujarnya.

“Yang kami siapkan adalah bronjong dan batu, kita sudah koordinasi dengan Pemdes Sendangharjo untuk melaksanakan pembangunan dan penanggulangan bencana longsor,” Ujar Ardian. AR/Red