Nganjuk, BeritaTKP – Keluhan warga pada media ini beberapa hari lalu karena kondisi sawahnya tergenang air yang berakibat hasil panenan tidak bisa maksimal disebabkan adanya tanggul salulan dari  Afor B 24 di areal Dusun Tambakrejo ( Kalimati ), Desa Sambirejo, Kec. Tanjunganom terus menuju kearah timur tepat barat Statsiun Baron kurang lebih 100 m plengsengannya putus rusak parah dan tembus bocor .

Dari Afor B 24 kearah timur tepatnua berada di Dusun Kandangan berdekatan KW 133 b terjadi kebocoran mengalir tak ada henti hentinya sehingga menjadikan air terus menggenang pada sawah sawah penduduk . Dimusim kemarau maupun penghujan tetap lembab / kedap air maka menjadikan tanah tak pernah ada keringnya para petani mengalami produknya merosot dan menanggung kerugian .

Sumber informasi menjelaskan pada Berita TKP bahwa di tahun yang lalu pernah bocor namun hanya ditanggulangi secara manual tanpa membenahi cor plengsengan yang patah patah itu, sehingga sampai saat ini tetap terjadi bocor pada sekitar areal tempat tersebut, habis di tambal tak lama kembali membesar lagi kebocorannya itu , kayaknya dari Dinas Pengairan sendiri tidak sungguhan mengatasi masalah itu karena hanya dibalut dengan glangsing berisi pasir saja, di saat musim kemarau pun tidak juga dibangun, yaaa ….nanti tahun berikutnya kalau ada yang jebol ya disumbat pakai glangsing lagi, apakah pemerintah tidak ada anggaran untuk membangun itu ” ucapnya ” .

Kata publik bahwa akibat kebocoran tersebut merugikan puluhan hektar sawah, sedangkan hasil dari tanaman padi adalah bagian untuk swasembada pangan, kok tidak ada pemikiran kearah situ, ini sebuah bentuk yang menyepelekan . ” ini masalahnya lingkup lPU Pengairan lalu bagaimana Dinas PUPR nya ……. ?????

Rabu, 7 Mei 2025 pukul 19’00 Wib. berinisial AS bicara jika sungai tersebut peninggalan bangunan Belanda sedang Dinas PU itu hanya tinggal melanjutkan saja semestinya harus dapat membangun dan merawat dengan sebaik baiknya, bukannya setiap tahun hanya ditambal tambal terus kalau  hanya begitu tidak awet . Disisi lain kalau musim kemarau sawah sawah jadi kering tak ada irigasi sehingga para petani tetap membikin ondrongan lalu sebaliknya karena kebocoran tak pernah teratasi dengan sempurna maka hal tersebut merugikan pihak petani sebab air tetap menggenang terus . Masih berkaitan dengan masalah itu lalu pada Senin, 12 Mei 2025 sumber mengirim Vedio pada media ini tentang luapan air hujan pada hari Sabtu, 10 Mei 2025 kemarin yang masih pula ada kaitannya dengan kebocoran tanggul tersebut karena air tak bisa lancar mengalir habis .

Kabid Pengairan, Rusdi ketika akan dikonfirmasi Berita TKP tentang hal tersebut pada Rabu, 14 Mei 2025 pukul 14’09 Wib. melalui WhatsAppnya tidak diangkat hingga berita sampai kemeja redaksi tak ada respon . ( tut )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here