NTB, BeritaTKP – Suasana dini hari di Jalan Panji Tilar Negara, tepatnya di sekitar Museum Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat diwarnai ketegangan, Kamis (3/7/2025) sekitar pukul 01.30 Wita dini hari tadi. Ketegangan itu muncul usai laporan masyarakat masuk ke layanan darurat 110, menyebutkan adanya sekelompok anak muda yang nongkrong sambil membawa senjata tajam (sajam).

Mendapati laporan tersebut, petugas Piket Patroli Direktorat Samapta Polda NTB yang bersinergi dengan Piket Fungsi Polresta Mataram langsung bergerak cepat ke lokasi. Mereka tiba di tempat kejadian untuk memastikan kondisi tetap aman dan terkendali, serta melakukan pendekatan persuasif terhadap para remaja yang sedang berkumpul.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.IK., M.M., membenarkan insiden itu dan memberikan apresiasi atas kecepatan respon petugas di lapangan.

“Kami sangat menghargai partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan kejadian mencurigakan. Respons cepat anggota kami di lokasi berhasil meredam situasi tanpa eskalasi,” ujar Kombes Kholid dalam keterangannya, Kamis pagi.

Dalam upaya menjaga situasi tetap kondusif, petugas memberikan arahan kepada para remaja agar segera membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing mengingat waktu yang sudah larut.

Menurut Kombes Kholid, kehadiran polisi di tengah masyarakat tidak hanya bertujuan melakukan penindakan, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami ingin wilayah Mataram senantiasa aman, terutama saat malam hari. Kami tidak ingin generasi muda terseret ke dalam hal-hal yang berpotensi membahayakan mereka sendiri atau lingkungan,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan imbauan khusus kepada orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari. Polda NTB melalui layanan darurat 110, lanjut Kholid, akan terus siaga selama 24 jam penuh untuk menerima laporan masyarakat.

“Kami sangat terbuka terhadap setiap bentuk laporan. Jangan segan melapor jika melihat aktivitas mencurigakan. Kolaborasi masyarakat dan polisi menjadi kunci utama menciptakan rasa aman bersama,” tandasnya.

Insiden ini diharapkan menjadi refleksi bersama tentang pentingnya kewaspadaan serta peran aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungannya. (æ/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here