NTT, Berita,TKP.Com- Seorang janda lansia yang tinggal didesa oinlasi, kecamatan kie, kabupaten Timor Tengah Selatan, sudah (22) hidupnya hanya disebua gubuk yang sama- sekali gak layak dihuni, Senin (18/10/2021).
Namun sebagai warga yang hidup dibawa garis kemiskinan ini, wanita tua yang berusia 45 tahun ini, tidak pernah di bantu oleh pihak instansi terkait atau pemerintah setempat yang mana harus dibantu penuh oleh pemerintah.
Seorang Ibu, janda tua ini sebut saja, NELCI ATI, Warga Rt.02-Rw-01. Desa Oinlasi Kecamatan Kie, Kabupaten Timor- Tengah Selatan, yang mana saat ini hidupnya sendirian di gubuk yang sangat tidak layak dihuni dan sebutannya orang miskin juga serba kesusahan sekali,, dan si ibu, tersebut tinggal bersama seorang CUCUnya yang sudah tidak punya orang tua lagi alias anak yatim piatuh yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak berusia masih sekitar 3 tahun.
Seorang anak,, yang- tinggal bersama neneknya itu, bernama (ANGKI BOIYANI) dia adalah seorang anak yatim piatu yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak usianya (3th) dia tinggal bersama neneknya yang juga seorang janda- juga yang tidak punya apa- apa,, alias orang miskin yang hanya tinggal di sebuah gubuk yang tak layak lagi untuk dihuni.
Rumah Gubuk ibu- (NELCI ATI) yang berdinding bebas alakadah dan beratap rumput ini, kondisinya sangat memprihatinkan sekali dan nyaris rubuh, namun meskipun demikian,, seorang janda tua ini, tidak pernah mengeluh dan menyerah ataupun takut dengan hal- hal yang tidak di inginkan tandasnya dengan nada yang penuh sedih sambil meneteskan air matanya.
Ibu, (NELCI ATI) Juga menjelaskan sedemikian adanya hidup yang di alaminya selama menjadi seorang janda ditambah lagi dengan seorang CUCUnya yang sudah tidak punya orang tua lagi alias anak yatim piatu,, saya tetap bersemangat dan berjuang demi cucu saya yang masih kecil ini- dan saya akan tetap berusaha sekuat tenaga saya selagi saya masih bisa berjalan, ucapnya pada awak media yang tidak disangka- sangka menemukan sebuah GUBUK yang tidak layak dihuni tapi ternyata saat di ketahui oleh awak media, langsung di wawancai oleh awak media tersebut.
Juga, NELCI ATI pun, menjawab apa adanya saat di wawancarai oleh awak media tersebut,, bahwasannya saya tidak pernah merasa di bantu oleh siapapun baik dari pihak Desa,, kecamatan maupun Pemerintah,, Setempat,, dan selama puluhan tahun saya tinggal didesa ini tidak
ada satupun Pemerintah yang datang untuk membantu saya sebagai warga Negara Indonesia yang sangatlah miskin ini
Ibu, (NELCI ATI) saat di temui dengan beberapa awak media,, diapun menjelaskan keadaannya yang kian lama dia menjada, dan- ditemani oleh seorang cucu yang masih berusia 3 tahun tersebut, dengan gubuk yang di tempati saat ini,, belum pernah di ganti apapun,, atau di renovasi sedikitpun juga semenjak dia ditinggal oleh suaminya itu, danb sampai saat inipun tidak pernah ada sama- sekali yang datang menukan saya ditempat ini, dan hingga saat inipun juga belum ada satupun dari pihak Pemerintah terkait yang datang ditempat saya ini terangnya dari si janda tua tersebut.
Masih dengan awak media, “Bu,…kira- kira, rumah ibu ini mau di perbaiki atau tidak, tanyanya awak media pada si janda tersebut,, lalu,, si janda itu menjawab,, saya pingin perbaiki pak, tapi saya belom punya modal atau apapun sama sekali apalagi saya ini hanya seorang janda, juga si kecil itu cucu saya, orang tuanya sudah menghafal semuanya, alias anak yatim piatu”, jelasnya. Demikian pada beberapa awak media yang sempat hadir mewawancarai langsung dikediaman si janda tua tersebut.
Dengan demikian rumah saya juga masih bisa saya tempatkan asalkan tidak kehujanan dan kepanasan,, lagian saya buat makan saja,, hanya pas pasan saja, lalu bagai mana mungkin saya bisa bangun rumah saya ini dengan ukuran 4×5 meter itu juga hanya berlantai tanah, dan bagian atapnya juga hanya dengan rumput,, dan itupun sudah mulai berlubang- lubang,, sehingga di saat hujan turunpun airnya genang dan makin kritis lagi ucap (NELCI ATI).
Usaha saya,, sehari- harinya,, satu minggu satu kali nyuci baju kotor orang lain di tambah lagi dengan setrika, pakaian mereka,, itupun hasilnya hanya di buat sambung hidup saya dan CuCu saya, dan perminggunya saya bisa mencapai 250,000″ itulah pengakuannya seorang ibu (NELCI ATI) Janda 45th, tersebut.
Ibu, (NELCI ATI) janda tua tersebut pernah didatangi oleh Nomleni dan meminta uang sebesar Rp- 50.000.untuk bisa mendapatkan rumah bantuan sosial katanya demikian,, tapi- ternyata hingga saat inipun tak ada kabarnya sama- sekali,, ungkapnya lagi.
Kami juga, adam10 kepala- keluarga yang menyerahkan atau menyetor uang,, masing- masingnya 50.000rb, dan uang tersebut di serahkan pada kepala dusun,, juga dengan harapan kami akan bisa mendapatkan rumah yang layak dihuni dari pihak DINAS SOSIAL atau TERKAIT,, ujarnya Nelci,, dan saat itu kepala DINASnya Nikson- Nomleni,, sehingga kami bisa percaya,, namun dibalik semua ini tidak ada lagi penjelasan sama sekali,, hingga saya menangis dikarnakan sangat merasa kecewa terhadap pihak DINAS tersebut di atas ini.
Harapan kami saat ini hanyalah kepedulian dari Pemerintah Daerah untuk berkenan membantu pada fakir miskin atau anak- anak yatim piatu,, juga dapat membantu memperbaiki rumahnya demi untuk mengingatkan bahwa Si janda (NELCI ATI) tersebut- tidak punya kerabat yang dekat dengannya.
Kades,, DESA Oinlasi Mias Nomleni, saat di konfirmasikan dan mengungkapkan bahwa dalam perencanaan, perkiraan tahun ini RUMAHnya SI janda (NELCI ATI) ini akan di bangun dengan bantuan Dana Desa ( DD ).
Juga itu semuanya sudah jelas, dan memang NENE, NELC ATI, sudah menjadi satu prioritas utama, tapi daru pihak Pemerintah sangat berharap agar kejelasannya tanah yang ditempati oleh NENE, Nelci ATI,, tersebut..
Sehingga di saat membangunnya nanti tidak ada suatu hal yang menimbulkan suasana dalam pembangunan nantinya,, tandas Konflik”, Ujarnya. (fdy)