Surabaya, BeritaTKP.Com – Sungguh malang nasib yang menimpa seorang nenek tua yang sudah lansia memasuki hampir usia menginjak 70an sangat memprihatinkan , sebut saja (Hj.Ctf) warga yang berdomisili di jl.Dinoyo sekolahan 2. RT.11 .RW.04 kelurahan: keputran Kec.Tegalsari surabaya.
Menurut keterangan warga sekitar yang didapat berita TKP bahwa nenek tua yang sudah menyandang gelar haji ini sering kali mengeluh merasa tidak nyaman atas ulah cucu dan cucu menantunya sebut saja (RN) dan(Yon) karena kerap kali terjadi cekcok dalam lingkup keluarga antara si nenek dan cucu (RN) sering kali ditegur halus masalah kebersihan dan sopan santun selama 2 tahun karena disebabkan anak dari cucu (RN) yang ber inisial ( cls) pernah mengalami gizi buruk.yang tidak diketahui lurah setempat.
Namun si cucu (RN) ini selalu membantah dan memaki balik sang nenek jika di nasehati membantah nyaris kontak Fisik setiap terjadi perang mulut dan yang paling fatal si cucu (RN) malah menuding bahwa sertifikat tanah dan bangunan milik nenek (Hj.ctf) palsu juga anehnya si RN dan suaminya (yon) meminta hak waris kepada nenek nya dengan penuh ambisi ingin menguwasai hak tanah dan bangunan.mengatas namakan milik (alm) ayah dengan berkedok anak yatim untuk memuluskan aksinya demi warisan dari anak sang nenek karena merasa hak waris tanah di area jl.Dinoyo sekolahan 2 komplek.masih sertifikat asli hak milik nenek (Hj.Ctf) yang berperan penting dalam mengambil keputusan hak bagi waris kepada anak cucunya.
Akhirnya sang nenek dengan rasa kesal dan sakit hati sering kali dibuat caci makian cucu nya (RN dan Yon) berangkatlah nenek seorang diri menemui ketua RT.untuk pengaduan permasalahan nya dengan sang cucu tapi tak membuahkan hasil malah diabaikan berulang kali setiap sang nenek mengadu di ketua RT (Toedjito) mantan pensiunan TNI-AL.ternyata menurut pengakuan warga sang RT berkongkalikong.dengan cucu sang nenek dan sang RT berkredibilitas Buruk sering korupsi menurut keterangan warganya sendiri.
Merasa di intervensi oleh ketua RT.akhirnya dengan rasa kecewa sang nenek mengajukan laporan ke Ketua RW.dan dilayani dengan baik tapi ujungnya terbengkalai juga alias mangkrak laporan sang nenek walaupun membawa bukti asli sertifikat hak milik.hanya angin surga yang didapatkan sang nenek dari ketua RW dan tim hukum nya.itupun sang nenek tak tutup mata kepada ketua RW memberikan atensi cukup lumayan beberapa ratus ribu sebagai pengisi khas.tapi nihil hasil kinerja RW.
Tak putus asa selang beberapa bulan terjadi keributan lagi sang cucu (RN) beserta keluarganya membuat ulah pada neneknya sempat ditegor perang mulutpun tak terhindari hampir pingsan karena kambuh penyakit sang nenek menurut pengakuan nya pada berita tkp.akhirnya sang nenek melapor datangi kelurahan keputran setempat dan semua aspirasi pengaduan sang nenek ditrima oleh junnita racmawati,SE (lurah keputran) dan sayang nya diabaikan pula untuk yang ke 3 kalinya dan lamban kinerja sang lurah walaupun tau prosedur.padahal sang nenek sudah mematuhi prosedur yang ada dalam tingkatan jajaran perangkat kampung.dalam urusan birokrasi maupun pribadi mulai dari RT,RW ,hingga Kelurahan tetapi sangat disesalkan kinerja dan loyalitasnya instansi pembantu pemerintahan saat ini.
Paska laporan sang nenek di kelurahan di abaikan akhir nya ada salah satu warga yang memberikan saran untuk meminta bantuan ke salah satu awak media dan dari saran tersebut akhir nya sang nenek mau mendatangi kantor media Berita TKP untuk pengaduan permasalahan nya dengan (RN) sang cucu.sebagai pengawal mediasi secara hukum.
Saat dikonfermasi tim investigasi dikantor berita tkp. nenek yang berusia hampir 70an ber inisial (Hj.ctf) menjelaskan “bahwa saya merasa kecewa menjadi warga yang taat menghormati prosedur pemerintahan,nak kalau cuma disepelehkan apalah artinya semua” ungkapnya,pada berita TKP.
Dan sang nenek menambahkan keterangan ” saya ingin anak anak wartawan tkp bisa membantu saya baik secara hukum dan lain nya karena saya kecewa pada lurah,rt,rw yang ada di Dinoyo.kok tega sudah laporan supaya di usir cucu saya (RN) dari rumah nya tetapi kok tega semua permainkan orang tua”tegas,dan tangis Sang nenek. @Tim