SURABAYA, BeritaTKP.Com – Dr. Agus Hariyanto, SpA(K) Kepala Tim Penanganan Kembar Siam RSUD dr Soetomo meninggal dunia pada hari Sabtu (5/6/2021) pukul 03.00 wib dini hari di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Berdasarkan kabar duka yang disampaikan Dr Urip Murtedjo SpB KL sebagai Ketua Forum Pers RSUD dr Soetomo, jenazah almarhum Dr. Agus akan disalatkan di Masjid An Nur dan dimakamkan di TPU Keputih pada pukul hari Sabtu pukul 08.00 wib.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Allahumma gfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.
Telah berpulang ke rahmatullah, Guru/Senior/Sejawat Kami Dr. Agus Harianto, SpA(K) pada hari Sabtu, 5 Juni 2021, pukul 03.00 wib.
Rencana Jenazah akan disucikan di Masjid An Nur, dan diberangkatkan dari RSUD Dr. Sutomo, menuju TPU Keputih.
Informasi dan prosesi pemakaman dapat diikuti melalui ZOOM Meeting.”
Teguh Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga mengatakan bahwa Dr. Agus Hariyanto, SpA(K) adalah tokoh yang membentuk komunitas alumni penyintas Covid-19 RS Lapangan, yang merupakan sumber penggerak donor plasma konvalesen pertama kali.
“Beliau orang baik. Al-Fatihah. Semoga almarhum diampuni segala dosa-dosanya diterima semua amal ibadahnya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Teguh melalui pesan singkat yang Beliau sampaikan.
Dr. Agus Hariyanto, SpA(K), merupakan dokter spesialis anak dan juga konsultan yang menangani kasus kembar siam sejak tahun 1990. Selama itu sudah lebih dari 100 kasus kembar siam yang dia tangani, dengan puluhan di antaranya sampai menjalani operasi pemisahan. Beberapa kasus yang mendapat sorotan publik adalah keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Janeeta-Janeetra pada tahun 2009 lalu dan Akila Dewi Syabila-Azila Dewi Sabrina pada tahun 2019 yang lalu.

Kembar siam merupakan kelainan pada bayi yang terlahir kembar dengan kondisi tubuh saling menempel dan terhubung satu sama lain. Menurut Dr. Agus, kebanyakan kasus kembar siam terjadi pada keluarga kurang mampu. Karena keterbatasan ekonomi, orang tua tidak bisa memeriksakan kondisi janinnya dan datang ke rumah sakit dengan fasilitas yang memadai dan ketika bayi sudah lahir kondisinya menjadi sangat memprihatinkan dengan keadaan tubuh yang saling menempel satu sama lain dan terhubung antara satu dengan lainnya. Padahal, dengan rutin memeriksakan janin, dokter sebenarnya sudah bisa mengetahui secara pasti apakah bayi tersebut mengalami kembar siam atau tidak sejak bayi berusia 20 minggu dalam kandungan ibunya oleh karena itu pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk ibu hamil dan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan kesehatan janin yang dikandung. [AES/RED]





