Ponorogo, BeritaTKP.Com – Diberitakan sebelumnya, Diduga terpengaruh minuman keras, tiga preman menghantam pasangan dimabuk cinta di Ponorogo, Selasa (5/9/2017). Pengeroyokan ini terjadi di pinggir sawah, Desa Manuk, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.Kejadian ini berawal dari Moncos (30) warga Kelurahan Mangunsuman, Kecamatan Siman, kemudian Kampret (25) warga Kertosari, Kecamatan Babadan dan Togok (25) warga Jombang yang masih DPO, mabuk di lokasi.
Kemudian pasangan dimabuk cinta yakni Aprilia Pratiwi (22) warga Kecamatan Siman dan Septian Indra Saputra (21) warga Polorejo, Kecamatan Babadan melintas lokasi. “Kemungkinan karena cekcok. Saat melintas tiga pemuda langsung memukul kedua pasangan muda itu tanpa babibu,” ujar Kapolsek Siman, AKP Kusbiantoro, Kamis (7/9/2017).
Pukulan dengan tangan kosong tersebut, lanjut dia, mengakibatkan luka pada punggung, dada, perut dan beberapa alat vital lainnya. Sehingga, tiga orang yang mengroyok diringkus. “Tapi hanya dua yang tertangkap. Satu yang asal Jombang masih DPO. Saat dilakukan penangkapan melarikan diri sampai sekarang,” tambahnya. Dia menjelaskan, pengakuan dari dua tersangka, mereka tidak sadar memukul. Karena terpengaruh minuma keras.
Togok (26), warga Kecamatan Mlarak yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan atas kasus penganiyayaan yang dilakukan terhadap pasangan mabuk cinta di Desa Mabuk, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo digrebek di tempat persembunyiannya.
Pemuda yang berprofesi sebagai sopir tersebut tak sempat melarikan diri ia diamankan anggota Polsek Siman, dalam hal ini ia mengaku bahwasanya ia tak kenal dengan korban, hanya saja diajak oleh temannya Togok untuk menghantam. Karena terpengaruh minuman keras, akhirnya ikut menghajar.
“Saya memang kemarin ikut menganiaya Aprilia dan teman lelakinya. Karena diajak dua teman saya, Saya menghajar dengan tangan kosong. Langsung saya jotos gitu saja. La mau gimana lagi. Saya tidak sadar,” akunya.
Semantara itu Kusbiantoro selaku Kapolsek Siman menjelaskan bahwasanya memang ada laporan warga bahwa DPO penganiayaan bersbunyi hingga akhirnya anggotanya bisa meringkus. @HeriB