Asli Diam, Saat Ditanya Kepala SMK Negeri “ mucil “ Tak Ikuti Diklat

273

Asli  Diam, Saat Ditanya Kepala SMK Negeri “ mucil “ Tak Ikuti DiklatSamarinda, BeritaTKP.Com – Sungguh ironis, tindakan yang dilakukan oleh Asli Nuryadin atas sikap diamnya,ketika berita TKP,meminta konfirmasi banyaknya kepala SMK Negeri Samarinda yang tidak menghadiri kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah SMK Kota Samarinda, yang dilaksanakan sejak tanggal 2 sampai dengan 6 November 2015 di SMK 1 Negeri Jalan Pahlawan  Samarinda.

Berdasarkan investigasi, sebanyak 8 ( delapan ) kepala SMK Negeri Samarinda yang tidak menghadiri kegiatan tersebut, walaupun di wakilkan oleh orang lain.Ke delapan kepala SMK Negeri Samarinda itu antara lain,SMK 1,2,4,5,7,15,18 dan 20 yang sejak awal sampai berita ini di tayangkan belum ada masuk alias absen, yang ketidakhadiran mereka dalam mengikuti diklat tentu berbagai alasan, diantaranya, ada tugas ke kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang waktunya bersamaan dengan pelaksanaan diklat, namun ada juga ketidakhadiran yang diduga unsure kesengajaan, hal ini seperti yang dilakukan SMK 4 yang memilih mewakilkan, padahal yang bersangkutan ada di tempat, ketika berita TKP,menanyakan langsung ke Tata Usaha, yang di jawab bapak ada mungkin lagi kontrol kelas diatas, ujar staf tata usaha itu,sehingga bisa di fahami, jika ikutpun tak ada manfaatnya karena isu-nya akan pensiun yang tinggal beberapa bulan, namun di sayangkan karena kepala SMK 4 Negeri ini adalah ketua Musyawarah Kepala SMK se-Samarinda yang harus beri teladan sama rekan-rekannya.

Menariknya lagi, ketika berita TKP, langsung mencari keberadaan kepala SMK 15, ternyata kepala sekolahnya lagi asyik ikut membantu kerja di lokasi SMK 15,yang tahun ini dapat bantuan blockgrant berupa ruang kelas baru ( RKB ) dua kelas, dan menghindar ketika berita TKP mengambil foto area bangunan yang sudah di bangun pondasi.Ada juga alasan yang ketidakhadirannya dimungkinkan tahun depan sudah terakhir masa baktinya atau sudah menjadi kewenangan provinsi seperti penjelasan Undang-Undang nomor 23 tahun 2014.

Ketidakhadiran beberapa kepala SMK Negeri ini yang diundang secara resmi oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda,sangat di sayangkan oleh ketua Teropong Demokrasi bidang Pendidikan,ST.Arto,” mereka yang dengan sengaja,maka wajib hukumnya kepala dinas memberi sanksi, sama halnya melecehkan kepala dinas nih,kan undangan resmi bahkan nama-namanya sudah di cantumkan dalam buku cetak panduan peserta, sikap mucil ini ” ujarnya dengan nada geram,ketika di tanya komentar melalui selulernya.Hal ini berbeda dengan sikap  kepala Dinas Pendidikan, Asli Nuryadin yang memilih tidak menjawab, ketika di tanya melalui sms ke nomor hp tentang  tanggapannya, “ langkah-langkah konkret apa bila ada ka SMK N yang abaikan undangan Diklat peningkatan kompetensi kepala SMK Samarinda ? “ sampai berita ini di tayangkan belum ada jawaban yang serius.

Seperti berita sebelumnya, kalau kegiatan yang bersifat kerjasama atau program kemitraan antara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( P4TK) bidang kejuruan dengan dinas pendidikan kota Samarinda, “ ini murni dana dari pusat” ujar Suwar kabidmen yang juga ketua panitia.

Dengan durasi waktu yang panjang,tutor yang berkualitas dan banyak, serta peserta yang terdiri 3 paket, yang masing-masing paket pesertanya maksimal 37 orang,tentu dana yang di gelontorkan cukup besar,sehingga di sayangkan jika ada sebagian kepala SMK Negeri yang tidak hadir,beranggapan kurang menguntungkan,jika punya pikiran yang sempit atau picik,maka saying kerjsama yang belum tentu ada pada tahun berikutnya,sehingga mereka yag tak hadir karena alasan tak jelas,harusnya dinas pendidikan mengambil sikap tegas  konstruktif. (*sentot/biro kaltim )