Persekongkolan Jahat di SMP Negeri 9

293

Surabaya, BeritaTKP.Com – Persaingan pesat berkomoditi dalam memenangkan tender yang dilelangkan oleh pemerintah Kota Surabaya, menjadi lebih akurat akan teralokasinya anggaran yang menyerap APBD berharap kedepan sarana prasarana menjadi kualitas yang berstandararisasi, namun anggaran yang terserap untuk pekerjaan PL Penunjuk Langsung terindikasi masih dibawah standart, pasalnya, banyak kontraktor penerima PL di kota besar Surabaya menyalah gunakan wewenang dari proyek yang dipercayakan kepada kontraktor yang mendapat PL Penunjuk Langsung.

Kualitas pekerjaan menjadi referensi, bilamana pekerjaan kontroktor  yang mendapat PL sesuai dengan juklak / juknis, namun ironi yang menjadi polemik serta sering didapati, meskipun juklak / juknis di tanggalkan dalam pelaksanaan dilapangan oleh kontraktor menjadi sah-sah aja, bilamana kontraktor tersebut bisa bermain volume dari bestek yang pada endingnya fisik pekerjaan tersebut tertutup oleh material sehingga pihak manapun tidak akan bisa mengetahui serta kontraktor tersebut pandai dalam pengondisian atensi didalamnya.

Kurang tegasnya penegak hukum juga menjadi referensi khusus bagi para oknum yang mencoba berbuat tindak kriminal, Konyol benar yang dilakukan oleh pihak kontraktor atas barang yang bukan haknya tapi ingin dijualnya. Terbukti, sabtu sore 13/5/17 di area halaman SMPN 9 jl Kapas Krampung 55 surabaya, saat itu  diketahui nampak para kuli bangunan beserta mandor dari CV. Putra Perkasa yang mengerjakan proyek bangunan disitu dengan semangat manaikkan besi sisa bongkaran gedung SMPN 9 Surabaya ke mobil pick up dan sepertinya berencana untuk dijual.

Secara bersamaan, pihak pengawas dari dinas perlengkapan kota mengetahui dan langsung menghentikan serta meminta untuk menurunkan kembali barang milik negara yang sudah terangkut itu. Menurut security sekolah saat di tanya awak media mengung-kapkan pihaknya menyangka kalau mobil pick up yang masuk halaman sekolah itu milik kontraktor dan soal mereka (kuli bangunan) menaikkan besi sisa bangunan ke mobil pick up itu dan hendak dikemanakan saya tidak tahu, ungkap security sekolah.

Atas kejadian tersebut pihak Kepala Sekolah SMPN 9 Surabaya Ni Ketut Rohania, MPd saat dikoonfirmasi kamis 18/5 dikantornya bersama Wakepsek SMPN 9, Diawali kete-rangan dari kepala sekolah menuturkan “pihaknya baru mendengar adanya kejadian saat sore itu sebab pihak security terlambat melaporkan ke saya” ucap kepsek, beberapa keterangan dari pihak sekolah (staff sekolah) urusan sarana prasarana bapak mulyono, juga tidak ada tugas maupun rencana untuk menjual besi dimaksud, kemudian dilanjutkan keterangan dari pihak mandor cv “kami hanya mengamankan posisi besi yang berserakan, maksudnya agar aman dari lalu lalang siswa” keterangan konyol dari pihak mandor inilah yang seakan menimbulkan kecurigaan semua pihak sebab jika mengamankan kenapa harus dimuat barang itu ke mobil pick up milik kontraktor.

Dengan mengumpulkan semua pihak siang itu kepala sekolah merasa lega karena telah jelas tidak ada keterlibatan pihak sekolah tentang kejadian sabtu sore itu. Seusai pertemuan dengan semua pihak, Kepala Sekolah menegaskan kepada semua staffnya terutama security “mohon agar lebih waspada lagi untuk mengamankan segala sesuatu yang ada didalam lingkungan sekolah dan beliau menginginkan agar semua pekerja bagunan yang tidur dan bermalam disekolah supaya memberikan data identitasnya”, ucap tegas kepala sekolah.

Sepertinya telah jelas percobaan pencurian besi bekas bangunan itu diduga pihak kontraktorlah yang merencanakan,…. bersambung .@ c6/rip)