Tulungagung, BeritaTKP.com – Seorang pencari ikan bernama Djupri (58), warga asal Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, dilaporkan hilang saat mencari ikan di aliran Sungai Brantas, memasuki Desa Batokan, Kecamatan Ngantru.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, korban tengah mengikuti tradisi Pladu, dimana tradisi dengan dibukanya pintu DAM Waduk Lodoyo dan Wlingi di wilayah Blitar, untuk keperluan flushing.

Proses flushing inilah yang membuat ikan di dalam waduk mabuk sehingga mudah ditangkap menggunakan tangan. Momen inilah yang dimanfaatkan warga untuk mencari ikan di sepanjang aliran Sungai Brantas.
Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji mengatakan korban diketahui mencari ikan saat pladu bersama tiga temannya. Mereka tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 23.00 WIB. Korban bersama temannya kemudian mencari ikan di sekitar lokasi menggunakan alat penyetrum dan jaring. Ternyata alat tersebut rusak dan mereka memutuskan mencari ikan dengan tangan kosong saja.
Sumaji menambahkan, saksi sempat mendengar suara teriakan meminta tolong. Karena minim alat penerangan, saksi tidak dapat memberikan pertolongan kepada. Saksi kemudian memilih melaporkan hal ini ke pihak berwajib.
Polisi yang menerima laporan tersebut langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. “Kita menerima laporan pagi sekitar pukul 04.30 WIB dan langsung ke lokasi kejadian, ” tuturnya.
Hingga saat ini proses pencarian terhadap korban masih berlangsung. Tim BPBD dan Basarnas ikut membantu proses pencarian korban menggunakan perahu karet. “Proses pencarian masih berlangsung semoga dapat segera ditemukan, ” pungkasnya. (Din/RED)