Mojokerto, BeritaTKP.com – Setelah masuk ke dalam lingkungan sekolah, hama ulat bulu kini juga merambah ke permukiman warga Kota Mojokerto. Kemunculan serangga melata itu dilaporkan di Jalan Karanglo, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari pada Jumat (26/4/2024).
Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kota Mojokerto juga telah menindaklanjutinya dengan melakukan penyemprotan insektisida. “Karena ada laporan warga, kita langsung bergerak,” Plt Kepala DKPP Kota Mojokerto Ikromul Yasak.
Yasak mengatakan, keberadaan ulat bulu sudah terjadi sejak awal Februari lalu dan perseberannya terus meluar pada periode Maret-April ini. Wabah ini menyebabkan gejala gatal-gatal ini seiring dengan masa peralihan musim. ’’Sejak bulan Ramadan sudah mulai banyak laporan. Karena pancaroba, jadi daerah-daerah yang terdapat pohon dan rumput-rumput yang tidak terawat itu menjadi sarang (ulat bulu),’’ paparnya.
Berdasarkan keterangan callcenter 112, DKPP telah melakukan penanganan di 12 titik lokasi dalam kurun triwulan terakhir. “Tetapi kami sifatnya support penyemprotan saja, agar bisa memberantas juga butuh kesadaran dari warga di lingkungan,” ulasnya.
Sebab, jelas Yasak, penyemprotan dengan obat antiserangga hanya berlaku sementara. Karena sebatas menyasar ulat bulu dewasa. Sedangkan telur ulat masih berpotensi menetas. ’’Kalau telurnya menetas, ulat bulu bisa muncul lagi,’’ papar dia.
Karenanya, di masing-masing kelurahan juga dibekali insektisida guna melakukan penyemprotan secara mandiri. Dijelaskan Yasak, penanganan harus dilakukan secara terus menerus selama seminggu untuk membasmi perkembangbiakan ulat bulu. ’’Ketika melakukan penanganan, kita tinggali juga obatnya (insektisida). Supaya warga bisa melakukan penyemprotan sendiri dengan peralatan kelurahan,’’ pungkasnya.
Sementara itu, dari selusin penanganan ulat bulu yang dilakukan DKPP terbanyak berada di Kelurahan/Kecamatan Kranggan dengan 3 laporan. Kemudian, di Kelurahan Wates, Pulorejo, dan Mentikan dengan masing-masing 2 laporan. Kemunculan ulat bulu juga dilaporkan di wilayah Kelurahan Balongsari, Miji, dan Gununggedangan. (Din/RED)
