Pembalap Liar Mobil Lamborghini, Memakan Korban Jiwa

334

mobil mewahSurabaya, BeritaTkp.com – Tragedi yang menewaskan seorang pembeli Susu Telor Madu Jahe (STMJ), Kuswarijono (51 tahun) warga Jalan Kaliasin III /25, Surabaya, Jawa Timur berawal dari kecelakaan Lamborghini di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya.

Sebuah mobil mewah Lamborghini bernomor polisi B 2258 beradu kecepatan dengan mobil Ferrari pada Minggu 29 November pagi sekitar 05.20 WIB. Namun balap liar itu berakhir tragis karena menabrak rombong atau gerobak dagang Susu Telor Madu Jahe (STMJ) dan pohon hingga penjualnya mengalami patah tulang. Satu pembelinya meninggal dan beberapa pembeli lainnya patah tulang pada bagian kakinya. “Jadi tadi Lamborghini ini sama Ferrari itu balapan dari arah timur. Terus terjadi senggolan. Nah, yang Lamborghini oleng dan nabrak rombong susu,” ujar saksi mata, Ahmad, Minggu 29 November 2015.Ahmad menambahkan, usai menabrak, penjual susu yang bernama Mujianto umur 44 tahun terlempar dari gerobak dagangnya,

Sementara Kuswarijono yang sedang membeli susu tewas di tempat. Istrinya, yang bernama Srikanti (41 tahun) retak tulang di bagian kaki kanan. Keluarga mengaku telah mengikhlaskan kepergian ayah 5 anak itu pada Minggu 29 November 2015.”Kami sekeluarga mengenang Mas Yono ini orangnya suka humor dan orangnya pekerja keras, tapi sama sekali tidak ada firasat apa pun sebelum kepergiannya,” kata Suhendriati adik Kuswarijono, Senin (30/11/2015).

Setelah menabrak, pengemudi mobil mewah Lamborghini yang bernama Wiyang Lautner langsung keluar dan mencoba memberi pertolongan. Wiyang juga terluka ringan. Namun, pengemudi Ferrari tidak berhenti dan meninggalkan lokasi.

Polrestabes Surabaya menetapkan Wiyang Lautner (24) sebagai tersangka. Wiyang merupakan warga perumahan elite Darmo Husada Regency Surabaya. Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKB Andre Manuputti mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman lagi.”Kita belum bisa memastikan itu balapan liar atau tidak. Kalau memang iya, berarti ada unsur kesengajaan. Yang jelas pengemudi statusnya sudah tersangka,” kata Andre, di Surabaya, Minggu 29 November 2015, Andre menegaskan pihaknya sudah melakukan tes urine untuk memastikan apakah tersangka berkendara dalam keadaan pengaruh narkoba.”Dari hasil tes urine yang kami lakukan, tersangka negatif dari narkoba,” pungkas Andre.(Ricky)