Probolinggo, BeritaTKP.com – Ritual Larung Sesaji yang dilakukan masyarakat Tengger di Kawang gunung Bromo saat puncak perayaan Yadnya Kasada, Kamis (16/6/2022) pukul 04.00 WIB kemarin nampaknya membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar lereng Gunung Bromo.
Sejumlah warga tengah berlomba mendapatkan sesaji yang dilarung di Kawah Gunung Bromo
Pasalnya mereka berlomba mendapatkan sesaji ongkek yang berisi macam-macam hasil bumi maupun hewan ternak ayam dan anak kambing yang dilarung oleh umat Hindu Tengger dengan berdiri di dinding kawah. Untuk mendapatkan sesaji mereka hanya berbekal senter dan jaring saja.
Mereka juga diharuskan untuk tinggal sementara di puncak hingga perayaan Yadnya Kasada tiba nanti. Warga Tengger menyebutnya dengan marit.
Seorang marit, Bawon Sri Hayati warga Tosari, Kabupaten Pasuruan mengatakan dalam larung sesaji tahun ini dia ketiban rezeki cukup melimpah.
Ia mendapatkan tiga ekor ayam,seekor anak kambing, dan beberapa hasil bumi.
“Ayam dan anak kambing ini akan saya pelihara terlebih dahulu tidak dijual langsung,” katanya kepada Surya.
Meski menantang maut, Bawon rutin hadir dalam pelaksanaan larung sesaji di Kawah Gunung Bromo pada perayaan Yadnya Kasada.
Tampaknya, hasil mendapatkan larung sesaji saat ini jadi yang terbesar baginya.
“Saya sudah melakukannya (berlomba dapat larung sesaji) sejak usia 28 tahun. Beberapa kali pulang dengan tangan terluka karena terbentur dinding sudah saya rasakan. Pelaksanaan larung sesaji jadi berkah bagi kami,” ungkapnya.
Marit lain, Sutomo selaku warga desa Pojok, Kecamtan Sumber, Kabupaten Probolinggo yang telah terjun sebagai marit selama 5 tahun, menyebut kali ini dia lebih banyak mendapatkan hasil bumi, rencananya ia akan gunakan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Apa yang saya dapatkan hasilnya untuk hidup atau untuk makan keluarga,” (Din/RED)