Ilustrasi.

JAKARTA,BeritaTKP.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gempa magnitudo 7,1 di Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis (12/8) dini hari, getaran gempa tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat setempat selama 3 sampai 4 detik.

“Meskipun getarannya dirasakan kuat, masyarakat setempat tidak memiliki rasa kepanikan,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip melalui keterangan tertulis, Kamis (12/8).

Abdul menjelaskan bahwa intensitas gempa di Kepulauan Talaud tercatat pada skala IV Modified Mercalli Intensity (MMI), yang artinya guncangan dapat dirasakan oleh banyak orang yang berada diluar rumah atau beberapa orang di luar rumah.

Gempa juga menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi. Intinya, semakin tinggi skala MMI, maka potensi dampak bisa semakin besar.

Sementara di Sangihe dan Bitung, gempa terasa pada skala II sampai III MMI. Gempa berpusat dari laut dengan titik lokasi 267 kilometer timur lau Melanguane di kedalaman 51 kilometer.

Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Abdul mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan situasi saat ini sudah aman dan terkendali. Serta belum ada laporan dari dampak gempa.

Berdasarkan dari analisis INARISK, Kepulauan Talaud merupakan wilayah dengan potensi gempa dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 18 kecamatan di wilayah itu berada pada potensi bahaya gempa dan tsunami kategori sedang hingga tinggi.

“Masyarakat selalu dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa bumi susulan. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksikan tempat dan waktu terjadi nya gempa. Setiap keluarga diharapkan memiliki rencana kesiapan terhadap bencana,” tambah Abdul.
(RED)