
Blora, BeritaTKP.com— Sebuah video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan aksi perundungan terhadap seorang siswa di Blora, Jawa Tengah, viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang siswa dipukul dan diejek oleh sejumlah teman sekelasnya di dalam kamar mandi sekolah, sementara siswa lain hanya menonton tanpa berusaha melerai.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa 33 pelajar yang terlibat dalam insiden tersebut. Dari hasil mediasi bersama orang tua, guru, dan instansi terkait, empat pelajar yang terlibat langsung telah dimutasi ke sekolah lain.
“Langkah ini diambil untuk menjaga kondusivitas lingkungan belajar serta memberikan ruang pembinaan yang lebih baik. Hari ini, empat pelajar tersebut dijadwalkan mendaftar ke sekolah baru dengan pendampingan dari tim Dinsos P3A,” ujar Luluk, Rabu (12/11/2025).
Dinsos P3A juga menemukan fakta bahwa salah satu pelaku pernah menjadi korban perundungan ketika masih di sekolah dasar.
“Ada dugaan salah satu pelajar yang dulunya korban, kini menjadi pelaku. Pola ini sering berulang — mereka yang pernah dirundung cenderung meniru perilaku serupa terhadap teman lain,” jelas Luluk.
Pemerintah daerah telah menyiapkan pendampingan psikologis dan konseling sekolah bagi seluruh siswa yang terlibat, baik korban maupun pelaku, guna memulihkan kondisi emosional mereka.
“Kami ingin mereka segera pulih dan tidak mengulangi perilaku perundungan di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Blora AKP Zaenul Arifin menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap para siswa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blora.
“Selasa (11/11), sekitar pukul 10.00 WIB, seluruh pelajar yang terlibat kami panggil bersama orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Kami tekankan bahwa perundungan bukan candaan, karena bisa berdampak serius bagi korban maupun pelaku,” ujarnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan kembali mengingatkan pentingnya peran sekolah serta keluarga dalam menanamkan empati dan mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.(æ/red)





