PAMEKASAN,BeritaTKP.com – Beberapa merek rokok yang diduga hasil produksi Batam, Provinsi Riau, telah menyebar di Kabupaten Pamekasan, Sabtu (9/8/2024).
Rokok tersebut diketahui beredar tanpa pita cukai, termasuk merek San Marino, Manchester, dan sejumlah merek lainnya yang dikirim dari Batam.
Inisial S (47), seorang warga Pamekasan, mengungkapkan bahwa rokok-rokok ilegal ini sudah menyebar di Pamekasan dan juga di tiga kabupaten lainnya di Madura, yaitu Sumenep, Sampang, dan Bangkalan.
“Penyebaran rokok dari Batam ini sudah lama terjadi,” katanya.
S menegaskan bahwa rokok tersebut bukan produk dari perusahaan rokok yang ada di Madura dan dalam proses produksinya tidak melibatkan tenaga kerja lokal.
Meskipun demikian, distribusi rokok tersebut terbilang solid, di mana setiap karton rokok dikemas dalam kardus dengan jelas mencantumkan merek rokok.
Namun, saat dibuka, rokok tersebut tidak memiliki pita cukai.
“Jelas rokok dari luar ini tidak menyerap tenaga kerja dari Madura. Hanya menguntungkan segelintir orang saja,” ujarnya.
S juga meyakini bahwa ada aktor besar di balik penyebaran rokok dari Batam, mengingat rokok tersebut bisa lolos tanpa pita cukai di Madura, yang tentunya merugikan banyak pihak secara ekonomi.
“Kami berharap rokok dari luar tanpa pita ini bisa ditertibkan. Karena penyebarannya luar biasa dan tanpa pita cukai,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa rokok asal Batam diduga kuat mengalir ke salah satu pihak di Madura, dengan distributor utama kemungkinan berada di Pamekasan.
“Mungkin bisa dikonfirmasikan ke Pak Suhaydi, owner PT Empat Sekawan Mulia atau Djava. Beliau banyak tahu tentang produk rokok dari Batam,” katanya.
Sebagai informasi, beberapa hari lalu, rokok merek Manchester dari Batam telah dimusnahkan Bea Cukai Madura.
Sementara itu, Suhaydi, owner PT Empat Sekawan Mulia atau perusahaan rokok Djava, membenarkan bahwa rokok San Marino dan Manchester memang merupakan produk dari Batam.
“Itu bukan produk Djava. Itu Batam punya,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini sudah banyak yang meniru merek San Marino dan Manchester di Madura.
“Sudah banyak yang buat itu di Madura,” katanya.(Red/Imam)





