Surabaya, BeritaTKP.Com – Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK di Jawa Timur secara online dimulai Senin 3/7/2017. namun, belum seluruh peserta melakukan pendaftaran di hari pertama PPDB SMA/SMK tersebut. Beberapa calon siswa yang didampingi orangtuanya rata-rata memilih untuk menunggu atau wait and see sembari menentukan strategi untuk memilih sekolah yang dituju.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti mengimbau orang tua atau wali untuk mendampingi pendaftar agar menyiapkan diri secara matang dan memilih strategi yang sesuai. Sehingga, tidak ada kekecewaan bila terjadi kegagalan di kemudian hari.
Reni mengaku pihaknya juga terus memantau jalannya PPDB terutama kelancaran jaringan. “PPDB online secara teknis cukup bagus. Saya harap transparansi identitas pendaftar sudah ter-upload secara lengkap oleh para pendaftar,” ujarnya.
Dia mengharap para orang tua untuk menajamkan pemahaman terkait ketentuan seleksi sistem zonasi. Pendaftar bisa mendatangi Posko PPDB yang disediakan di setiap cabang dinas kota untuk minta informasi. “Perlu dukungan edukasi dan motivasi dari wali kepada pendaftar,” ujarnya.
Memang seharusnya pada pendaftaran online ini memang perlu perhitungan yang tepat. Pasalnya, kesempatan untuk menentukan pilihan sekolah negeri yang dituju hanya bisa dilakukan satu kali. Bila kedua pilihan tersebut peserta tersisih karena nilainya kalah bersaing, maka peluang calon siswa untuk diterima di sekolah negeri yang dituju sudah tertutup.
Akses website ppdbjatim.net untuk simulasi sendiri sudah dihapus pada Minggu (2/7) pukul 18.00. Sejumlah perbedaan terlihat antara simulasi dengan pendaftaran pada 3 hingga 6 Juli 2017. Di antaranya pada tabel detail hasil dalam rangking pendaftaran.
Kolom detail untuk hasil penerimaan baru bisa diakses saat pengumuman, dan akan terlihat data pendaftar, detail Nilai Ujian Nasional (NUN), pilihan sekolah, dan keputusan sekolah yang diterima.
Setiap melakukan pemilihan sekolah, akan selalu muncul peringatan kepastian pilihan. Hal ini untuk mengingatkan pendaftar agar mengoreksi pilihan sekolah sebelum masuk tahapan lebih lanjut.
Usai menetapkan dua sekolah pilihan sesuai ketentuan, data pendaftar harus disimpan permanen sebelum dicetak. “Kalau sudah tersimpan permanent, tidak bisa diubah. Juga tidak ada cabut berkas sesuai juknis,” tegas Tim Ahli Informasi dan Teknologi PPDB Jatim, Sumaryono. Oleh karena itu, ia mengimbau para pendaftar harus lebih teliti dan berhati-hati.
banyak wali murid yang lebih memilih wait and see sebelum melakukan login. Salah satunya adalah Wahju , ia mengatakan bahwa putranya mengincar kursi di SMAN 1 dan SMAN 15. Namun, dia memilih menunggu untuk melihat rangking rekapitulasi sementara demi menghindari keputusan blunder. Meskipun putranya memiliki jumlah nilai yang bisa dibilang lumayan, yakni 349 poin, namun pihaknya tak ingin terburu-buru. “Saya sendiri belum tahu pastinya kapan untuk segera mendaftarkan anak saya. Karena peluang untuk sekolah negeri terbatas, kami harus berhati-hati. Kami sudah sepakat menentukan strategi pilihan terakhir nanti,” ujarnya.
Padahal, masih cukup banyak peserta yang urung mengambil pin (personal identification number). Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Jatim Ema Sumiarti mengatakan bahwa pendaftar yang belum memiliki PIN untuk mendaftar masih bisa mengurus hingga menjelang masa pendaftaran berakhir, yakni pada 6 Juli pukul 14.00.
Perpanjangan ini dilakukan karena pengambil PIN sejauh ini masih mencapai ratusan ribu siswa. Padahal, jumlah lulusan SMP/MTs tahun ini sekitar 400 ribu siswa. “Jumlah itu dikurangi dengan siswa yang memilih sekolah swasta atau sekolah ke provinsi lain,” tegas Ema. @red