Malang Kota,Berita TKP.Com– Kobaran api membubung tinggi dari pabrik kerupuk terbakar di Jalan Bulutangkis, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Rabu pagi (22/3).
Dugaan sementara, kebakaran itu bermula dari sisa bara api kayu bakar di tungku penggorengan yang tidak dipadamkan. Total kerugian mencapai Rp 500 juta.
Menurut salah satu saksi mata, Hariadi, kebakaran pabrik kerupuk itu kemungkinan terjadi sejak tengah malam. Namun baru disadari sekitar pukul 03.00.
”Pukul 03.00 itu saya sudah siap berangkat ke pasar. Pas keluar rumah, saya melihat api membubung tinggi di samping rumah saya,” ujarnya.
Sebagian kecil dari gudang kerajinan rotan milik Hariadi juga terdampak kebakaran tersebut. Dia segera membangunkan warga dan berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.
Pabrik kerupuk yang terbakar itu diketahui milik Didi Wardi, 45, pria asal Bandung yang sudah 22 tahun punya usaha kerupuk di Kota Malang.
Api juga membakar habis rumah milik warga bernama Khoirul yang berdempetan dengan pabrik kerupuk. Khoirul tercatat sebagai pemilik lahan yang ditempati pabrik milik Didik.
Kebakaran itu baru dilaporkan ke UPT Damkar Kota Malang sekitar pukul 04.10. Saat itu juga langsung diberangkatkan enam mobil pemadam diikuti 16 personel ke lokasi kejadian.
Namun, proses pemadaman baru bisa dilakukan mulai pukul 04.37.
”Kami sempat kesulitan menuju lokasi kejadian lantaran akses jalan yang terbilang sempit,” kata Kepala UPT Damkar Kota Malang M Teguh Budi Wibowo.
Setelah 93 menit melakukan pemadaman, akhirnya terlihat barang-barang yang dilalap si jago merah di areal seluas 400 meter persegi itu.
Konstruksi atap pabrik, gudang, dan rumah milik Didi kebanyakan terbuat dari kayu. Di dalam pabrik juga banyak kayu yang digunakan sebagai bahan bakar produksi.
“Kami menemukan sepeda motor yang hangus di lokasi,” ujar Teguh.
Kebakaran itu langsung diselidiki Unit Reskrim Polsek Lowokwaru. Berdasar keterangan para saksi ke petugas kepolisian, pada Selasa malam ada aktivitas lembur di dalam pabrik.
Hingga pukul 01.00 masih ada pekerja dan belum terjadi kebakaran. Kemungkinan besar kebakaran terjadi setelah pukul 01.00.
Api cepat membesar karena sebagian dinding bangunan terbuat dari bambu. Lokasi pabrik yang berdekatan dengan sawah juga membuat api mudah membesar karena tertiup angin.
”Sebelum terjadi kebakaran, di bagian tungku penggorengan memang masih ada sisa bara api yang belum dipadamkan,” ungkap Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo.
Selain membakar dua bangunan, api juga menghanguskan beberapa barang di dalam pabrik.
Di antaranya, 40 keranjang yang masing-masing berisi 7.000 kerupuk, 170 jeriken minyak goreng, 1 motor Suzuki Satria Fu, dan 1 motor Yamaha Jupiter MX.
Total kerugian yang dialami Didi sekitar Rp 500 juta.[ Imam B/ Red ]