Warga Desa Banggle Nganjuk Berburu Enthung Jati Jelang Akhir Tahun

99

Nganjuk, BeritaTKP.com – Suasana pertanian tebu yang berada di Desa Banggle, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Ngajuk, cukup ramai di kunjungi oleh puluhan warga sekitar. Puluhan orang menggerombol di beberapa titik yang sekiranya terdapat kepompong ulat jati atau masyarakat yang sering menyebutnya dengan kepompong jati (Enthung jati).

Hewan yang bisa berubah menjadi kepompong hingga bertransformasi menjadi kupu-kupu tersebut banyak dicari warga desa yang biasanya digunakan untuk dimasak hingga diperjual-belikan.

Saat mengambil enthung, warga terlebih dahulu meraba atau membakar daun-daun kering yang biasanya dipergunakan sebagai tempat persembunyian ulat dan kepompong.

Saat diwawancarai oleh rekan media BeritaTKP, Lasidi dan Istrinya yang bernama Narti, menuturkan jika mereka pergi dari Desa Banggel hingga tiba ke tempat persembunyian Enthung, pada pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB. Selama 5 jam tersebut, mereka berhasil mendapatkan setengah kilo Enthung dengan harga Rp50 ribu.

Jadi, di TKP untuk 1 kg Enthung dihargai Rp100 ribu. Jika sudah sampai di pertokoan, Enthung akan dihargai Rp130 ribu. Bahkan, ada yang menjual 160 ribu per 1 kg-nya.

Keberadaan Enthung itu sendiri dinilai dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Di samping itu, Enthung juga bisa dimasak sebagai lauk-pauk bagi yang suka dan tawar.

Di dalam Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk sendiri, tempat untuk mencari kepompong jati (Enthung jati) tersebut berada di sebelah gunung kreweng, Desa Banggle.

Hari kedua, wartawan BeritaTKP kembali mendatangi pertanian tebu di barat Desa Banggle, atau tempat persembunyia Enthung, Minggu (24/12/2023) lalu. Kemudian, di hari Selasa (26/12/2023), rekan media BeritaTKP kembali mendatangi lokasi dan menjuampai sejumlah orang mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak yang mencoba mencari kepompong jati (Enthung jati).

Salah satu pengunjung atau pencari Enthung bernama Soli mengaku jika nantinya hasil tangkapannya tersebut akan dimasak sebagai lauk makanan keluarganya. “Saya buat masak sendiri buat lauk pauk suamiku dan anakku, mbah.” ujar wanita tersebut.

Warga terlihat antusias mengumpulkan Enthung Jati. Selain mendapatkan keuntungan lewat jual-beli Enthung, warga dapat menikmati kelezatan hewan tersebut yang katanya kaya akan protein Meski begitu, media BeritaTKP berpesan untuk tetap berhati-hati dalam pencarian Enthung Jati, sebab kadang kala ada ular hingga kalajengking di kawasan pertanian. (MBAH RI)