Bondowoso, BeritaTKP.Com – Usai viral video pembakaran peti jenazah di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, beberapa waktu lalu, masyarakat Bondowoso kembali digemparkan dengan video penolakan pemakan jenazah Covid-19 menggunakan protokol kesehatan. Dan sebuah video berdurasi 2 menit 50 detik menggambarkan masyarakat menolak pemakaman jenazah diduga terkonfirmasi Covid-19 menggunakan peti jenazah.

Dalam video tersebut tampak ambulans yang mengangkut peti jenazah berada di halaman sebuah masjid. Sementara, warga menggotong jenazah yang ada di dalam peti ramai-ramai keluar dari mobil ambulans. Setelah jenazah berada di dalam masjid, tak berselang kemudian beberapa menit tampak seorang pemuda melempar dan menendang peti jenazah.
Berdasarkan informasi yang didapat , diketahui kejadian itu terjadi pada Senin (19/7) di Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari. Kapolsek Wonosari AKP Samsul Arif membenarkan hal tersebut terjadi di wilayahnya. Penolakan tersebut terjadi ditengarai karena ada salah satu anggota keluarga jenazah, N, 39, menolak pemakaman tersebut menggunakan peti jenazah. Hal tersebut karena keluarga menilai pemakaman dengan cara seperti itu tidak sesuai dengan syariat Islam.
Dengan demikian, Samsul mengutarakan, jenazah akhirnya tetap dimakamkan dengan menggunakan kantong jenazah dan sesuai dengan protokol kesehatan. Jenazah dimakamkan di belakang masjid. “Karena yang meninggal adalah tokoh agama yang punya masjid itu. Jadi, pihaknya tak mau pemakamannya menggunakan kotak peti jenazah, disalatkan di dalam masjid. Tapi tetap menggunakan kantong jenazah,” terangnya.
Dijelaskan, meskipun sempat mendapat penolakan dari warga sekitar wilahnya, pemakaman tetap berlangsung dengan kondusif setelah warga menyalatkan jenazah di dalam masjid. Sebelumnya, saat dimandikan di kamar jenazah RSUD dr Koesnadi, keluarga juga turut menyaksikan pemakaman dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa jenazah tersebut meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Mitra Medika karena sakit sesak napas. Namun, dengan proses pemulasaraan dilakukan di kamar jenazah di RSUD dr Koesnadi. “Yang meninggal dunia ini pasien terpapar positif Covid-19,” terangnya. (Red)