Jawa Barat, BeritaTKP.com – Seorang santri di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitroh Yaspida, Kabupaten Sukabumi, bernama Muhammad Arsyad Fadilah ,16, tewas tertimbun longsor. Longsor yang terjadi sekitar pukul 00.00 wib langsung menimbun korban yang sedang tertidur lelap di kamar asrama bersama dengan santri lainnya.

Kepala Biro Pengembangan dan Hukum Yaspida Sukabumi, Nandang Irawan membenarkan mengenai informasi tersebut. Menurutnya jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemulasaraan.

“Kejadiannya tepat jam 00.00 wib, musibah di Ponpes Darussyifa Al-Fitroh, santri kami dipastikan meninggal dunia dan sudah di pulasara sampai saat ini dengan keluarga. Untuk kejadiannya pada saat itu memang seluruh santri sedang tertidur lelap termasuk korban yang notabene sebagai pembimbing asrama sedang tidur,” kata Nandang.

Nandang juga menceritakan, saat longsor terjadi santri yang berada satu kamar dengan korban sempat berteriak karena ada suara air yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan yang disertai dengan lumpur.

“Tiba-tiba ada suara dari anak- anak yang berteriak karena ada suara air masuk beserta lumpur. Akhirnya responsif dari para pembimbing dalam hal ini para ustaz langsung ke TKP dan secara cepat menolong, mencari akhirnya ditemukan salah satu santri kita menjadi korban namanya M Arsyad Fadilah,” ungkap Nandang.

“Posisi lumpur langsung menimpa tubuh korban yang tertimbun dengan posisi telungkup, sepertinya tertekan dan tidak ada oksigen walaupun para ustaz dalam hal ini sudah berusaha untuk menolong dengan segenap kemampuan,” jelas Nandang.

Nandang menggambarkan, posisi tebing yang longsor posisinya jauh dari lokasi kejadian dengan ketinggian sekitar 15 metrer. Namun ia menegaskan posisi tebing tidak terlalu vertikal.

“Dibelakang itu ada tebing tanah, jaraknya jauh ada 3 meteran jauhnya tebing tanah itu. Sepertinya longsor dari atas mendobrak dinding, ketinggian (tebing) ada tinggi sekitar 15 meter, tidak terlalu vertikal, bahkan terhalang pohon,” kata Nandang.

Muhammad Arsyad Fadilah yang tertimbun longsor dikenal sebagai santri yang sangat berprestasi, dia juga merupakan calon Paspamda komandan pasukan penegakan disiplin di lingkungan pondok pesantrem.

“Posisi korban kelas 11 IPA SMA Plus Yaspida. Dia anggota terbaik pasukan pengamanan Yaspida. Jadi ada organisasi internal kita disini namanya Paspamda dan tahun pelajaran ini sudah dipastikan untuk menjadi komandan utama pasukan pengamanan ini. Garda terdepan penegak kedisiplinan, dalam aturan ponpes,” jelas Nandang.

“Almarhum ini sangat berprestasi, berstatus santri ini sudah 5 tahun alumni SMP IP menjabar ketua OSIS, setelah lulus melanjutkan ke SMA Plus Yaspida sekarang posisi kelas 11,” sambung Nandang. (RED)