Surabaya, BeritaTKP.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana akan membangun Surabaya East Ring Road (SERR), dengan mengusulkan proyek tersebut ke Pemerintah Pusat.

Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya menyebut bahwa pembangunan SERR bertujuan memperlancar arus lalu lintas menuju ke Bandara Juanda maupun Pelabuhan Tanjung perak.

“SERR sudah kita sampaikan kepada pemerintah pusat, kita lagi tentukan (jalurnya). Kalau sudah clear, baru kita lakukan pembebasan lahan,” ujar Eri lewat keterangan pers, dikutip dari suarasurabaya, Rabu (17/4/2024).

Mantan Kepala Bappeko Pemkot tersebut menyebut, pembebasan lahan proyek SERR akan menjadi gabungan antara Pemkot Surabaya dengan pemerintah pusat.

“Jadi kita pastikan jalurnya dulu, baru dilakukan pembebasan. Dan SERR juga terkoneksi dengan JLLT (Jalur Lingkar Luar Timur), karena untuk menyelesaikan masalah kemacetan,” jelasnya.

Sementara itu, Irvan Wahyudrajad selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya menyampaikan, trase atau jalur proyek SERR akan membentang mulai kawasan Kedung Cowek hingga Gunung Anyar. “Itu akan menghubungkan Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Irvan.

Jalur proyek SERR, lanjutnya, berbeda dengan JLLT. SERR berada lebih luar dan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang. “Jadi itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau,” bebernya.

Menurutnya, SERR bisa menjadi alternatif pengganti tol tengah kota. Sebab, dari hasil kajian lalu lintas maupun land acquisition, pembangunan tol tengah kota akan lebih banyak menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas.

“Tol tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor amdal lalin sesuai kajian kita itu akan membebani, di gate-gate tolnya itu akan menimbulkan dampak lalu lintas” bebernya.

Ia berharap, tol tengah kota tidak dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tetapi diganti dengan SERR. “Jadi harapan yang kita usulkan ke pemerintah pusat dalam RTRW itu (Tol Tengah) tidak dimasukkan, tapi diganti SERR,” ujarnya.

Pembangunan proyek SERR ini akan meminimalisir biaya untuk pembebasan lahan karena jalur proyek akan lebih banyak melintasi aset-aset milik Pemkot Surabaya. “Jadi banyak melewati aset milik pemkot,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, keberadaan SERR akan semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus lalu lintas kendaraan di Kota Surabaya. Rencananya, proyek SERR ini akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). (Din/RED)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here