Surabaya, BeritaTKP.com – Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya menerima 62 kantong jenazah korban ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa siang. Dari jumlah tersebut, tujuh kantong berisi potongan tubuh (body part), sementara sisanya merupakan jenazah utuh yang masih dalam proses identifikasi.
“Insya Allah hari ini DNA sudah ada yang jadi, nanti kami rekonsiliasi jam 15.00 WIB. Mudah-mudahan cepat, dan setelah maghrib bisa kami sampaikan hasilnya ke rekan-rekan,” jelas Kepala Biddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol. Khusnan Marzuki, dikutip dari Antara, Selasa (7/10/25).
-
Proses identifikasi DNA terus berlangsung
Kombes Pol. Khusnan menjelaskan, sebagian hasil identifikasi DNA telah dikirim dari Laboratorium DNA di Jakarta ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses pencocokan lebih lanjut.
Menurutnya, pemeriksaan DNA menjadi metode utama dalam mengidentifikasi korban yang tidak dapat dikenali melalui sidik jari, rekam gigi (panoramik), maupun properti pribadi.
“Begitu lab DNA sudah keluar semua, berarti sudah fix, tidak ada keraguan lagi,” ujarnya.
Proses identifikasi DNA dilakukan terhadap jenazah yang sulit dikenali secara visual akibat kondisi tubuh yang rusak parah. Metode ini dianggap paling akurat untuk memastikan identitas korban sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
-
Waktu proses DNA bervariasi
Lebih lanjut, Kombes Pol. Khusnan menambahkan bahwa seluruh jenazah yang memerlukan pemeriksaan DNA dikirim ke Jakarta, dengan waktu proses bervariasi antara tiga hari hingga dua minggu, tergantung tingkat kesulitan dan kondisi sampel yang diterima.
Tim Biddokkes Polda Jatim bekerja sama dengan pusat laboratorium forensik dan tim DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri untuk mempercepat proses identifikasi seluruh korban.
Upaya ini diharapkan dapat segera memberikan kepastian kepada keluarga korban yang hingga kini masih menunggu hasil identifikasi resmi.
-
Duka mendalam dan langkah lanjutan
Musibah ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny menjadi perhatian publik karena menelan puluhan korban jiwa. Proses pencarian, evakuasi, dan identifikasi masih terus dilakukan secara intensif oleh Polri, TNI, dan BPBD Jawa Timur.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan tetap menunggu hasil resmi dari RS Bhayangkara Surabaya dan Polda Jatim. (xoxo)