Surabaya, BeritaTkp.Com – Maraknya Puluhan panti pijat terselubung di wilayah kota surabaya, yang berkedok panti pijat refleksi tradisional yang berada di surabaya timur, barat,utara dan selatan tempat tersebut juga benar menawarkan jasa untuk memijat pelanggannya, Tapi dalam prakteknya panti pijat tersebut malah menjajahkan praktek bisnis perempuan (plus esek-esek).
Seperti yang kami temui di lapangan disalah satu panti pijat GADIS yang berlokasi di ruko Jalan Mustika no 143L (Ngagel), kec Gubeng Surabaya sedang menawarkan pijat plus-plus. Kenapa plus-plus? Pasalnya, praktek bisnis perempuan (plus esek-esek), dengan menawarkan jasa prostitusi disela-sela pijat dengan cara selayaknya suami istri di atas ranjang.
Menurut dari salah satu narasumber yang kami temui di lapangan yang enggan disebut namanya kepada wartawan BeritaTkp.com mengatakan “kalau sekedar pijat biasa cuman Rp 150 ribu, kalau paketan saya ditawarin dengan tarif Rp 300 ribu hingga 350 ribu pijat plus esek-esek selayaknya suami istri di atas ranjang bergoyang” Pungkasnya.
Apa yang dilakukan para pemilik pitrad ini penyimpangan dari fungsi pitrad itu sendiri dan mereka tidak takut untuk menghadapi tindakan yang sudah terlihat benar-benar bersalah, dan melanggar hukum.
Lemahnya pengawasan membuat bisnis esek-esek berkedok refleksi makin menjamur, Karena itu masyarakat meminta pihak instansi terkait bertindak tegas menutup bisnis yang berpeluang merusak moral generasi penerus bangsa, dan melanggar norma-norma susila, termasuk norma agama, Tapi sampai sekarang ini bisnis pijat refleksi plus-plus masih menjamur. (h’yanto)