Nganjuk, BeritaTKP.com – Jembatan Gebang Kerep di Jalan Punto Dewo RT 09 RW 05, Desa Gebang Kerep, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, yang saat ini tengah dibangun, sudah hampir selesai. Proyek yang menggunakan dana APBDP Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp780.692.000 tersebut terkesan dibangun asal-asalan.

Dari hasil pemantauan tim Berita TKP di lapangan, pembangunan jembatan tersebut sejak awal terlihat ngawur. Beton semula yang terbuat dari susunan batu bata tidak dihancurkan. Beton yang ditengarai bekas pembangunan kolonial Belanda itu, hanya dilapisi adonan semen dan pasir (plester) sehingga tampak lebih tebal.

Parahnya, saat dikonfirmasi, Rifa’i, pelaksana pembangunan Jembatan Gebang Kerep dengan santainya mengatakan, proyek yang dipercayakan ke CV. Maju Karya Indinesia di bawah naungan konsultan pelaksana CV. Abyakta Consultan ini, tidak pernah didatangi oleh semua yang terlibat. Baik kontraktornya, PPK maupun konsultan pengawasnya.

“Bos ya duduk manis di rumah toh pak. Mengenai batu raen, itu memang anjurannya dari Dinas begitu karena batu raen yang model lama itu dipakai untuk sistem irigasi. Sedang kalau jembatan nggak harus seperti itu,” seloroh Rifa’i, Rabu, (25/10/2023).

Lebih lanjut, Rifa’i mengungkapkan, soal mengapa beton lama dari batu bata itu tidak dibongkar bersih, menurutnya, hal itu dikarenakan memang dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) dibuat seperti itu. Pelebaran jembatan dari 3 meter menjadi 4,8 meter. “Semua material sudah mendapat persetujuan dari Dinas,” terangnya.

Kengawuran lain yang terlihat jelas pada pembangunan Jembatan Gebang Kerep adalah tidak adanya Direksi Keet di sekitar lokasi pembangunan. Selain itu, terlihat juga excavator yang sepertinya jarang difungsikan. Diduga alat berat tersebut hanya dijadikan pajangan yang dipindah-pindah. Tim mencurigai alat ini tidak dipakai akan tetapi masuk dalam kategori anggaran operasi.

Hal lain dari sembrononya pembangunan Jembatan Gebang Kerep, diakui Rifa’i bahwa proyek ini berakhir pad tanggal 10 November 2023. Akan tetapi dalam kenyataannya, pada banner yang terpampang, proyek tersebut berakhir pada tanggal 27 Oktober 2023. Hingga berita ini diunggah, belum ada satu pun lembaga yang dapat dikonfirmasi. (Tut/tim)