KEDIRI, BeritaTKP.Com – Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri terus memantau dan mengevaluasi ke sekolah-sekolah, untuk memastikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD dan SMP di Kabupaten Kediri yang sudah satu bulan berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kondisi PTM tersebut apakah mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah atau tidak.

Sejauh ini semua SD dan SMP di Kabupaten Kediri sudah mengikuti mekanisme yang ada. Kegiatan pembelajaran di kelas hanya diikuti separuh dari jumlah siswa dan sehari dilaksanakan dua kali PTM dengan sistem masul pagi dan siang. Hal ini dilakukan karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dan Kabupaten Kediri masih masuk zona oranye yang bisa dikatakan belum aman.
Sujud Winarko selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri mengatakan, upaya PTM ini sebagai bentuk persiapan PTM di bulan Juli mendatang. Karenanya evaluasi sangat diperlukan dilakukan secara intensif dan berkelanjutan agar bisa maksimal dibulan Juli mendatang.
“Salah satu persiapan yang dilakukan adalah membentuk tim satgas Covid-19 di setiap lembaga sekolah. Sehingga ada satu penghubung untuk permasalahan Covid-19,” jelas Sujud.
Untuk SD saat ini masih berlangsung uji coba PTM dengan jumlah siswa satu kelas maksimal 15 orang setiap kali dilakukan nya PTM, jaga jarak dan mengenakan masker atau face shield harus tetap ditegaskan. Selanjutnya guru juga menerapkan prokes ketat dan siswa harus sudah divaksin sesuai aturan yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat.
“Ini bagian dari upaya berkelanjutan agar setiap anak tetap sehat dan terhindar dari Covid-19. Karenanya kami akan terus memantau bersama para pengawas dan kepala sekolah agar prokes tetap berjalan sesuai ketentuan dari pemerintah. Kami berharap siswa dan guru bisa tetap mengikuti prokes dengan ketat sekalipun jam PTM sangat terbatas dan berakhir pada uji coba ini,” katanya.
Ditambahkannya, keberadaan posko di sekolah adalah sebagai langkah antisipasi jika terjadi masalah kesehatan. Sujud berharap, setiap waktu pengawas dan kepala sekolah bisa memberikan laporan prokes yang telah dilakukan di masing-masing wilayah dan tugas-tugasnya. [AES/RED]




