PASURUAN,BeritaTKP.Com –1 Juni 2021 kemarin banyak Sekolah Dasar sampai Sekolah Menegah Atas di Pasuruan Jawa Timur dilarang mengadakan pembelajaran secara Luring (tatap muka). Dikarenakan sebagian besar guru pengajar disekolah-sekolah tersebut belum melakukan jadwal vaksin untuk covid-19.

Dinas Pendidikan Kota Pasuruan atau (DISPENDIK) mengatakan bahwa ada sebanyak 11 Sekolah Dasar sampai sekolah Menengah Atas dilarang melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (Luring).Terdapat sepuluh Sekolah Dasar negeri sampai sekolah menengah pertama yaitu, SDN Manaruwi 1, SDN Manaruwi 2, SDN Masangan, SDN Raci 1, dan SDN Raci 2. Lalu, SDN Gempeng 2, SDN Kalirejo, SDN Kalianyar 1 dan 2, dan SDN tambakan. Untuk SMP negeri, yaitu SMP Negeri 2 Bangil.
Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan Ninuk Ida Suryani mengatakan, bahwa hampir semua guru pengajar di 11 sekolah tersebut belum melakukan kegiatan vaksin yang telah disarankan. Kebijakan itu diberlakukan sesuai dengan syarat uji coba PTM yang diberikan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan. “Sesuai petunjuk Satgas Penanganan Covid-19 bahwa syarat simulasi PTM adalah semua guru dan tenaga kependidikan sudah ikut vaksin dua kali dosis. Kalau satu kali, belum diperbolehkan,” katanya.
Adapun 10 Sekolah dasar belum melakukan uji coba PTM itu, seluruhnya merupakan sekolah yang berada dalam koordinasi Puskesmas Raci. Vaksinasi kedua para guru dan tenaga kependidikan pada 10 sekolah itu baru akan dilaksanakan pada 2 Juni.
Meski 11 sekolah negeri tersebut tidak bisa ikut simulasi PTM, Dispendik yakin PTM yang akan resmi dilakukan pada awal tahun ajaran baru 2021/2022 pada bulan Juli mendatang bisa tetap dilaksanakan dengan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan ketat.
“Insya Allah semuanya siap. Termasuk yang hari ini terpaksa urung menggelar simulasi,” tuturnya.
Bagaimana dengan kebijakan untuk sekolah swasta yang ingin menggelar PTM? Untuk Kurikulum baru. Pendidikan Dasar Mohammad Safi’i mengatakan, vaksinasi guru dan tenaga kependidikan belum merata pada sekolah-sekolah swasta. Sebab, jumlah SD negeri/swasta di Kabupaten Pasuruan sangat banyak. Sehingga sangat sulit untuk memastikan satu per satu tenaga kerja tesebut apakah sudah melakukan vaksinisasi covid-19 sesuai dengan jadwal yang sudah diterapkan.
Total Sekolah dasar dan swasta di kabupaten mencapai 717 lembaga. JumlahSMP juga sangat banyak. SMP Negeri ada 63 lembaga dan SMP swasta 95 lembaga.
“Intinya adalah vaksin yang belum sepenuhnya datang. Tapi, insyaallah Juni ini akan dihabiskan untuk para tenaga kerja lembaga pendidikan bisa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan leluasa,” ucapnya.
Uji coba PTM sendiri hanya digelar tiga hari. Jumat-Senin (28-31/5). Kemarin adalah hari terakhir uji coba PTM. Uji coba itu pun dinilai berjalan dengan baik. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, semua sekolah berhasil menjalankan uji coba PTM dengan baik. Dan juga tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan sangat ketat dan displin.
“Dengan adanya surat dukungan dan data dukungan orang tua dan surat pernyataan komite sekolah yang diturunkan untuk merendukung digelarnya uji coba PTM agar lebih maksimal sehingga nilai para peserta didik juga akan meningkat. Alhamdulillah nilainya hampir 100,” ungkapnya. [AES/RED]