Aksi Bonek Berujung kerusuhan Ada salah satu Rekan Wartawan Jadi Korban Oknum Polisi

293

zaSurabaya, BeritaTKP.Com – Surabaya mencekam paska hari Pahlawan 10 November dengan diwarnai saat  aksi ribuan masa bonek kembali berdemo di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (10/11) sekitar pukul 19.25 WIB.

Anggota Bonek satu – persatu berdatangan di Gedung Grahadi, sambil menyuarakan Aspirasinya untuk didengar Pemerintah dengan bernyanyi dan berteriak “PSSI…PSSI… Penipu”.

Sambil membakar ban bekas ditengah jalan yang dikelilingi oleh bonek mania, merasa tidak ada tanggapan oleh pemerintah, masa bonekpun langsung pawai menuju kantor PSSI yang ada djalan Kalidami Surabaya, setiba dikantor PSSI masa bonek tidak dapat masuk kedalam kantor PSSI yang dijaga ketat oleh Aparat keamanan mulai dari Kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

Namun suasana aksi demo tersebut mulai mencekam saat pihak anggota Shabara Polrestabes Surabaya tak dapat membendung dan berusaha membubarkan masa bonek  hingga suasana berubah  menjadi tegang, sejumlah anggota shabara menurut informasi yang berkembang dilapangan saat petugas  bentrok oleh ribuan masa  banyak yang menjadi korban kekerasan oleh oknum petugas polisi, baik dari masa bonek maupun rekan wartawan yang  bertugas saat meliput aksi demo tersebut.

Tak banyak juga ada aksi saling pukul, ada yang di pukul oleh pentungan, bogeman hingga tendangan yang didapati oleh masa bonek yang terlihat usianya masih  anak-anak.

“Bonek lari tunggang langgang saat dibubarkan Kepolisian. Kami tadi juga melihat seorang Bonek yang masih anak – anak dipukuli Polisi disebelah Wonokoyo,” kata Sumber kepada Awak Media.

Tak berhenti disitu, Aparat Kepolisian semakin beringas dan tidak terkendali hingga 4 rekan wartawan yang menjadi korban kerusuhan  semalam yaitu  Hadi wartawan dari media televisi (RTV), Boncel dari (SBOTV), Dida (Jawa Pos), Andrian (merdeka.com) dan wartawan lainya yang dipukuli anggota Sabhara Polrestabes Surabaya akibat aksi berutal oleh oknum polisi tersebut telah terjadi perampasan kamera dan hapus file milik wartawan yang berada di lokasi kejadian.

Di tempat terpisah, Waka Polrestabes Surabaya AKBP Denny mengatakan “Kami akan melakukan ko’ordinasi dengan rekan media untuk mencari jalan terbaik, karena kejadian malam itu, polisi tidak tau mana rekan wartawan dan mana masa bonek,” tutup Denny kepada rekan media di Mapolrestabes Surabaya. Kasus ini harus di usut tuntas sampai menemukan siapa pelaku pemukulan oleh Oknum polisi terhadap wartawan.    @edi