Pencurian CPO Minyak kelapa sawit Semakin marak di pesisir Laut, Aparat penegak Hukum Membiarkan Karena Upeti ATM Berjalan

566

Pencurian CPO Minyak kelapa sawitSurabaya, BeritaTkp.Com – Aktivitas kegiatan pencurian CPO atau yang di sebut minyak kelapa sawit, yang di lakukan oleh para nelayan di kapal tongkang semakin menguntungkan para bajingan penadah minyak kelapa sawit tersebut.pasalnya,saat Tim Wartawan BeritaTkp.Com investigasi di lapangan memergoki aktivitasnya untuk memasukkan hasil curian tersebut kedalam Jerigen yang ber ukuran 35 Liter.

Modus yang dilakukan oleh maling tersebut, para nelayan sudah bersekongkol dengan ABK kapal tongkang yang bersandar di tengah laut sebelum kapal tongkang   masuk di perusahaan dan setelah terjadi kesepakatan nilai harga jual CPO, para bajingan baru leluasa dengan menggunakan perahunya untuk menuju kapal tersebut untuk mengambil CPO minyak kelapa sawit dengan cara menggunakan selang berukuran besar lalu membuka secrupnya dengan hitungan menit jerigen yang di bawah nelayan yang ada di perahu tersebut langsung penuh semua dalam hitungan menit’setelah terpenuhi jerigen-jerigen dari hasil pencurian itu lalu di bawa ke pesisir laut di daerah Depo Gudang 66 jalan kalianak surabaya dan langsung di terima oleh sang penadah yang tak lain adalah Bos besar si bajingan’Sungguh sangat ironis kinerja pencurian dan penadah ini tak sedikitpun tersentuh oleh aparat penegak hukum yang sudah notabene yang sudah di atensikan oleh mafia penadah Cpo.

Menurut pengakuan Sutrisno sendiri saat di konfirmasi mengatakan, bahwa para jajaran kepolisian baik dari polsek Asem rowo, Polsek Krembangan,Polres KP3 pelabuhan tanjung perak dan Pol Airud sudah di atensikan alias 86 untuk supaya tidak di tangkap’saya selama ini mas, sudah memberikan 86 istilah damai ke polsek, polres KP3 maupun Pol Airud agar kiranya usaha saya tidak di permasalahkan oleh mereka dan perlu di ketahui usaha ini milik orang anggota DPR jadi kami sangat kuat ada anggota DPR itu soal namanya anda tidak perlu tau, ungkap sutrisno.

Menurut salah satu nara sumber yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwa pemilik usaha illegal sudah bekerja kurang lebih 14 tahun sebagai penadah CPO.”memang benar mas, pak itu orangnya sebagai penadah CPO hasil curian di kapal tongkang dan dari hasil curian itu mayoritas di jual ke semarang, gresik,maupun sidoarjo dengan menggunakan armada truk yang bernopol L 8316 LM dan L 8033 ST, biasanya aktivitas di lakukan tiap hari mulai pukul jam 8 pagi hingga jam 2 siang untuk melakukan mencuri minyak kelapa sawit di tengan laut pesisir dan penadah membeli CPO dari hasil pencurianya yaitu 1 jerigenya di beli seharga 85,000 lalu di jual per kilonya seharga 7000 x 1 jerigen 35 kilo=245,000 jadi per jerigen keuntungan yang di dapat 160,000 dan per aktivitas, penadah bisa menghasilkan 7-10 ton. total keseluruhan hasil keuntungan yang di peroleht jutaan rupiah perharinya.” Kapolsek asemrowo Kompol Anton Prasetyo saat di konfirmasi terkait masalah pencurian minyak kelapa sawit di wilayah hukumnya ternyata tidak berada di kantornya, menurut penjagaan kapolsek lagi ada rapat di polres KP3. Hariyanto, Wahyu