Nganjuk Berita TKP_Com Proyek padat karya pembangunan saluran irigasi Program APBN tersebut berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya, Kementerian PUPR tahun 2019, yang dikerjakan tahun 2020. Anggaran proyeknya per lokasi bernilai hampir Rp 195 juta di beberapa daerah di Kabupaten Nganjuk diduga terjadi pemotongan oleh pihak Oknum Parpol. Dana hasil pemotongan tersebut dibayarkan pada pihak pengusung dari salah satu Partai Politik (Parpol) di Nganjuk
Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun berita TKP, pemotongan dana HIPPA terjadi di Kecamatan Patianrowo. Bahkan pemotongan senilai 39 juta pada pihak pengusung sudah beredar luas di group pesan Whatsapps.
Sementara Hamid Efendi salah satu anggota LSM LHKPI Nganjuk, mengatakan, ada di sejumlah titik lokasi proyek padat karya pembangunan saluran irigasi. Program APBN tersebut berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya, Kementerian PUPR tahun 2019, yang dikerjakan tahun 2020. Anggaran proyeknya per lokasi bernilai hampir Rp 195 juta.
“Oknum dari Parpol itu hanya memotong-motong (dana) saja. Nilainya mungkin kecil, tapi kalau ada kerugian negara yang ditimbulkan, Ini yang kita laporkan,” ujar Hamid Efendi, aktivis LHKPI Nganjuk, Selasa (6/10/2020)
Di salah satu desa penerima program, yakni Desa Pekuncen, Kecamatan Patianrowo, salah satu perangkat desa mengakui modus minta jatah yang dilakukan oknum parpol tersebut.
“Karena anggaran kan langsung ditransfer dari pusat ke rekening HIPPA, langsung didatangi dan diminta Oknum tersebut” ujar si perangkat desa yang minta namanya dirahasiakan.
Pada Sabtu 3 /10/2020 berita TKP telah mengecek lokasi proyek di Desa Pekuncen, Kecamatan Patianrowo, bernilai Rp 195 juta. Hasilnya, ditemukan kualitas bangunan irigasi terutama campuran semen dan pasir jauh di bawah spesifikasi, sehingga rentan ambrol.
Atas temuan tersebut, Hamid meminta aparat penegak hukum (APH) baik di kepolisian maupun kejaksaan segera turun tangan mengusut.
Sampai berita ini diturunkan, oknum parpol yang berinisial AS saat ditemui di salah satu tempat tidak mengakui melakukan pemotongan tersebut dan pihaknya hanya mensuplai material yang ada di lokasi proyek HIPPA tersebut.(Kusno)