GRESIK, BeritaTKP.com — Aksi unjuk rasa dan konvoi damai yang berlangsung di wilayah pantura siang tadi adalah sebuah ekspresi, ungkapan pelampiasan dan juga kritik atas kebijakan pemerintah setempat yakni, Dinas Perhubungan atau Pemkab Gresik sebagai pemegang kebijakan.
Terkait soal adanya peraturan, pembatasan jam operasional angkutan truk yang dinilai belum maksimal dan tidak berpihak pada masyarakat di wilayah pantura.
Aksi damai yang dilakukan oleh Laskar Pantura Bersatu, Masyarakat Gresik Utara, Projo dan gabungan perwakilan dari masyarakat yang merasakan langsung dampak dari banyaknya armada truk yang berseliweran, sebagian masih belum bisa mematuhi batas jam lalu lintas dan penutup atau terpal, yang bisa mengganggu dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Bahkan Ketua PENGDA Jawa Timur, Waliyur Rahman atau yang biasa dipanggil Gus Rahman. ikut turun langsung ke jalanan bersama perwakilan pemuda Sujadi, Fikul Humam Projo dan tokoh Masyarakat Kec. Panceng, Kec. Ujung Pangkah, warga Sidayu dan sekitarnya.
Terlihat di barisan paling depan, rombongan Gus Rahman memimpin konvoi dari titik simpul, di jalam pertigaan Golokan, Kecamatan Sidayu. sampai dengan tikungan atau parkiran truk milik Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, di tikungan Ngawen, Sidayu
Ketua Laskar Pantura, Khafid/Memed mengatakan unjuk rasa ini digelar karena berlarutnya janji para pejabat, Pemkab Gresik, Dinas Perhubungan dan para pihak yang terkait dalam peraturan dan penertiban jam operasioanal armada muatan yang dirasakan sudah sangat keterlaluan dan menggangu kenyamanan masyarakat di kawasan wilayah Gresik Utara.
Kapolsek Sidayu, AKP Khoirul Alam yang terlihat di lokasi dan ikut mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut, mengatakan unjuk rasa berlangsung dengan lancar dan tertib, meskipun sempat terjadi kemacetan beberapa saat.
Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Khusaini juga telah menerima dan menampung aspirasi para demonstran dan sudah membuat pernyataan bermaterai, yang di tanda tangani olehnya, KetuaKetua Laskar Pantura Khafid/Memed, Kapolsek Sidayu AKP Khoirul dan terakhir Ketua PENGDA Jawa Timur, Waliyur Rahman .
Gus Rahman menambahkan, bahwa peraturan itu dibuat untuk dilaksanakan dan ditegakkan, jangan hanya sekedar formalitas agar terlihat pantas, apalagi dengan tujuan, atau kepentingan yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu tanpa adanya kebermanfaatan untuk masyarakat, khususnya wilayah pantura yang terdampak secara langsung.
Kami semuanya sudah datang kesini, dengan tujuan agar pemerintah setempat atau pemegang kebijakan terkait mendengarkan aspirasi, masukan dan juga kritik agar segera ditindaklanjuti apa yang menjadi keluhan dari kami, yang semuanya adalah warga Gresik khususnya Gresik bagian utara.(IMM)