Banyuwangi, BeritaTKP.Com – Menjelang hari raya Idul Adha Banyuwangi menggelar Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak menjelang Idul Adha Pelayanan ini dilakukan di 25 kecamatan se-Banyuwangi selama bulan Agustus ini.
Program Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak Terpadu ini dilaksanakan oleh Dinas Dinas Pertanian. Berbagai pelayanan kesehatan hewan bisa diikuti para peternak. Mulai penyuluhan kesehatan hewan, pengobatan, hingga pemeriksaan kebuntingan bisa diikuti peternak tanpa dikenakan biaya.
Selain pengobatan, lewat program ini semua hewan ternak baik yang sakit maupun yang sehat juga mendapatkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan seperti multivitamin, obat cacing dan mineral sebagai pakan tambahan.Tujuannya agar hewan ternak terus sehat, sehingga produksinya tinggi dan bisa menyejahterakan pemilik ternak
“Kesehatan ternak menjadi prioritas menjelang hari raya kurban. Saat ini Banyuwangi telah menjadi salah satu daerah yang memiliki populasi ternak terbesar di Jawa Timur khususnya sapi dan kambing. Populasi sapinya ada 114 ribu dan kambing/domba sebanyak 216 ribu. Selain untuk dikonsumsi dalam daerah, sapi dan kambing asal Banyuwangi ini juga dikirim ke kabupaten sekitar,”Abdullah Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi.
Ia juga menambahkan, Untuk mempertahankan populasi ini, kami ingin memastikan kalau ternak asal Banyuwangi itu sehat dan layak konsumsi. Karena itu, kesehatan ternak menjadi fokus utama kami lewat program pemeriksaan kesehatan agar ada jaminan kesehatan ternak hewan pada masyarakat.
Sementara itu, Arief Setiawan selaku Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, pemeriksaan kesehatan dilakukan di setiap kecamatan oleh tim pelaksanana yang terdiri atas dokter hewan, dan petugas pemeriksa alat-alat reproduksi. Tim ini berasal dari petugas pos kesehatan hewan (Poskeswan) yang ada di 12 kecamatan dan dari hasil pemeriksaan tim setelah program ini berjalan, penyakit yang umum ditemui pada ternak adalah penyakit yang mudah ditangani. Seperti cacingan, penyakit kulit, miasis atau luka dan adanya parasit ditubuh hewan.
“Petugas-petugas dari poskeswan juga dibantu petugas dari dinas kesehatan. Mereka akan dibagi setiap harinya ke desa-desa sesuai jadwal. Selain tim pelaksana juga akan ada tim monitoring dari Dinas kesehatan untuk memastikan pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik,Alhamdulillah yang banyak ditemui tergolong mudah penanganannya. Tidak ditemukan penyakit yang berbahaya, seperti anthraks. Pada beberapa kasus juga ditemukan hewan yang kurang nutrisi,” Pungkas Arif. @aji