Surabaya, BeritaTKP.Com – Pada senin 1/5/2017 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi membuka Street Soccer bertaraf nasional, League of Change 2017 secara resmi, “Turnamen ini adalah sebuah simbol dari Surabaya untuk melawan kebatilan, karena kita satu. Lebih baik lapar tetapi kalian menuju kebaikan,” tegas Tri Rismaharini.
Dalam turnamen yang digelar di lapangan futsal jalan Dharmawangsa Surabaya diikuti oleh 6 provinsi yaitu kontingen dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat serta Jawa Timur yang menurunkan 2 tim, dan menurut wali kota pertama di kota Pahlawan tersebut, dengan adanya turnamen street soccer ini tidak ada lagi anak-anak yang akan terjerumus ke dalam lingkaran narkoba. Risma mengakui, semuanya pasti pernah mengalami suatu kesalahan. Namun hal tersebut tidak boleh terulang lagi.
“Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga silakan dipakai untuk kebaikan. Kami berharap semua care atau peduli, agar tidak menjangkiti yang lain dan menebarkan aura positif,” ujar wanita dengan julukan ‘ibu’e arek suroboyo’ ini.
AKBP Suparti selaku Kepala Badan narkotika Nasional (BNN) kota Surabaya juga mengujarkan bahwasanya jika turnamen ini digelar sebagai ajang seleksi Homelees World Cup 2017 di Norwegia. “Tidak semua anak mengalami keberuntungan. Mungkin mereka takut, dan dengan ajang olahraga ini dapat menghilangkan bahwa mereka tetap diterima oleh masyarakat luas,” ujar mantan kapolsek Wonocolo tersebut.
Salah satu pemain Aryo Pamenang dari provinsi Bali yang mengaku merupakan mantan pecandu narkotika mengatakan dirinya termotivasi dengan turnamen yang diikutinya tersebut ia mengujarkan bahwa League of Change merupakan kegiatan positif dan ia berharap, semua masyarakat dapat berpartisipasi dan mengakui bahwa ia dan teman temanya juga merupakan bagian dari masyarakat.
“Selama ini para mantan pengguna narkoba merasa tersisihkan. Dengan kegiatan olahraga ini, diharapkan agar yang termajinalkan kini tidak lagi dipandang negatif dan elama kegiatan League of Change 2017 ini, tidak akan diticketing atau gratis. Harapannya juga sebagai ajang sosialisasi dan mengkampayekan support dont punish kepada mantan pengguna narkoba” ujar Ketua pelaksana League of Change 2017, Rudhy Wedhasmara. @wahyu