
Surabaya,BeritaTKP.Com -Umat Hindu di Kota Surabaya melaksanakan upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi tahun 2021. Upacara digelar di Pura Agung Jagat Karana, Surabaya dengan khidmat. Puncak Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 atau 2021 Masehi akan jatuh pada Minggu 14/3/21 lusa.
Di masa pandemi saat ini, upacara ritual ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sejak pukul 07.00, umat Hindu sudah mulai masuk di halaman Pura. Namun sebelum masuk Ke Pura meraka dicek suhu tubuhnya dan diwajibkan memakai masker. Hal ini untuk mengurangi penyebaran virus covid-19.
Upacara yang dimulai pukul 09.00 pagi dilakukan di Bale kulkul. Suara dari tabuhan terdengar sejak dari halaman nista mandala dan berkumandang selama ibadah Melasti berlangsung.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ketut Gotra A Astika mengatakan karena masih dalam suasana Pandemi Covid-19, selama upacara Melasti digelar seluruh umat wajib menjaga jarak dan menggunakan masker. “Masker wajib pakai. Bahkan jelang masuk (Pura) sudah diperiksa,” ungkapnya.
Selain untuk mematuhi pemerintah dalam pelaksanaan protokol kesehatan di tempat ibadah juga sebagai bentuk membersihkan diri. Melasti merupakan ibadah membersihkan diri baik jasmani maupun rohani.
Dalam Melasti juga menjadi pembersihan dan penyucian benda sakral milik tempat ibadah dengan air suci atau Tirta Amerta yang berasal dari air laut sebagai sumber kehidupan.
Dia menjelaskan setelah proses pembersihan diri atau Melasti, umat Hindu akan melangsungkan ibadah lanjutan yakni Tawur Kesanga yang dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi. ”Nanti juga dilakukan secara terbatas. Tidak diarak keluar pura. Nanti hanya di kawasan Nista Mandala saja,”ujarnya.
Ketut dan seluruh umat berharap melalui ibadah Melasti maka pandemi covid-19 dapat hilang dan kembali dalam kehidupan semula.
Karena masa pandemi saat ini, upacara Melasti tersebut hanya diikuti sekitar 50 orang saja. ”Kami patut bersyukur dengan kondisi ini. Kami tetap melaksanakan dengan protokol ketat sesuai himbauan pemerintah. Dan sekitar 50 orang mengikuti upacara Melasti,”pungkasnya.
Di tahun 2020 yang lalu, upacara Melasti bahkan hanya diikuti sekitar 15 orang saja dan dilakukan secara daring atau live streaming. Karena biasanya sebelum pandemi umat Hindu dari beberapa kabupaten seperti Mojokerto hingga Lamongan hadir di Pura Agung Jagat Karana untuk mengikuti upacara Malesti.
Selain itu pihaknya juga tidak mengadakan pengambilan tirta dengan banyak orang. Namun tahun ini pihaknya mengambil air suci dari laut sebelum pelaksanaan Melasti.
“Awal pandemi justru hanya sekitar 15 orang yang diizinkan. Saat ini ada 50 orang karena ditempat terbuka jadi agak kecil risikonya. Tapi semua tetap jaga jarak dan menggunakan masker,”ujarnya.
Dalam Upacara Melasti tersebut, pihaknya turut mendoakan para tenaga medis yang membantu memberikan penanganan secara optimal bagi pasien covid-19. “Kami juga mendoakan para dokter, peneliti dan seluruh umat manusia agar diberi petunjuk dan diberi keselamatan untuk melewati ini semua dan pandemi segera berlalu,” ungkapnya. SH/Red





