Tulungagung, BeritaTKP.com – Seorang pelajar berinisial RB, warga Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, mengalami cidera usai melakukan latihan pencak silat. Remaja berusia 15 tahun tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit, pada Rabu (22/11/2023) kemarin.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen, tulang belakang korban mengalami pembengkokan tepat di bagian atas tulang ekor. Korban sempat mengeluhkan alami sakit pada punggung bagian bawah kepada keluarganya. “Pada saat itu, anggapannya hanya kecetit biasa. Kami juga sudah membeli beberapa obat pereda nyeri untuk korban. Tapi setelah diberi obat tidak mengurangi rasa sakit yang dialami korban,” jelas keluarga korban berinisial PP, Rabu (22/11/2023).

Korban diketahui sebelumnya mengikuti latihan pencak silat di sekolahnya, pada Sabtu (18/11/2023) lalu. Saat pulang, korban kemudian mengeluh kesakitan di punggungnya. Esok harinya, Minggu (19/11/2023), kondisi korban semakin memburuk, lemas dan tubuh korban membiru di beberapa bagian.

Tak hanya itu, korban pun tidak nafsu makan dan langsung muntah ketika memaksakan diri untuk makan. “Saat itu langsung membawa korban ke RS Era Medika. Dari pemeriksaan, ternyata saturasi korban hanya 67 persen sehingga harus diselang oksigen,” ucapnya.

Setelah menjalani perawatan medis, kondisi korban diketahui sempat membaik. “Korban juga sudah bisa duduk dan jalan-jalan. Tapi tak berselang lama korban mengalami kejang hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.

Merasa janggal akan meniggalkan korban, pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tulungagung. Sebab, selama ini korban tidak memiliki riwayat sakit.

Jenazah korban pun dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk observasi. Diketahui korban sempat mengigau menyebut nama dari diduga pelaku penganiayaan yang dialaminya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Muchammad Nur membenarkan bahwasannya keluarga korban telah membuat laporan di Mapolres Tulungagung terkait kejanggalan kematian RB.

Kronologinya sendiri, pihaknya tengah mengumpulkan berbagai informasi dan mendalami kasus tersebut. “Sementara kami masih mendalami kronologi kasus ini dan saat ini keluarga sedang membuat laporan,” jelasnya.

Disinggung ihwal rencana autopsi untuk menguak penyebab kematian korban, Nur mengungkapkan bahwa terkait autopsi pihak kepolisian akan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban. “Kami menunggu dari keluarga korban untuk melakukan autopsi,” pungkasnya. (Din/RED)