Nganjuk, BeritaTKP – Budaya ini logis dikatakan pula ” Nyadran ” adalah sebuah prosesi yang masih kental diyakini oleh masyarakat umumnya di seluruh Indonesia sejak tempo dulu hingga kini adat ini merupakan warisan leluhur yang masih tetap hangat dipercaya oleh bangsa kita . Selain itu adat ini adapula yang mengatakan ” Bersih Desa ” namun semua itu inti dan tujuannya sama yaitu untuk memberi penghormatan pada leluhurnya sendiri sendiri karena setiap desa berbeda beda tinggal menurut kepercayaan kepada ” Danyangnya ” masing masing, ada yang masih sakral menjamur dengan tontonan seperti : Jaranan, Tayup, Reog, Wayang Kulit, Wayang Golek dan sebagainya bahkan sakral pula mengenai hari dan pasarannya contohnya hari Jum’at Legi, Jum’at Paing dll.
Pada Jum’at Legi, 2 Agustus 2024 mulai pukul 14’05 Wib sampai selesai sekitar pukul 16’30 Wib. di Dusun Kandangan, Desa Kedungrejo, Kec. Tanjunganom mengadakan nyadran dengan tontonan Reog ” Gembong Asmoro ” dari Dusun Miren, Desa Sidoarjo, Kec. Tanjunganom, Reog ini beranggotakan 10 personil yang dikaborasi dengan Seni Kudo Kepang ” Putro Wiguno ” dari Dusun Pancar, Desa Demangan, Kec. Tanjunganom dengan anggota sekitar 9 personil .
Reog yang dianggap masih sakral untuk tontonan di dusun ini pada saban tahunnya merupakan kewajiban bagi penduduk sekitar yang masih tetap digemari dan disengkuyung oleh warga Dusun Kandangan khususnya sehingga dengan pranserta semua masyarakat, RT, RW, Perangkat dan BPD seperti yang telah diungkapkan oleh Yulianto selaku Perangkat desa yang menjabat Jogotirto kepada Berita TKP, selain keramaian ini untuk hari berikutnya masih banyak hiburan hiburan lagi sampai berakhir tanggal 21 Agustus nanti dengan penutupan Sholawatan dari Jamur Kuning ” ucapnya ” .
Ratusan penontom yang hadir melihat dengan pengamanan dari Babinkamtibmas Bripka Andika dari Polsek Warujayeng dan Babinsa Serma Nuri Huda dari Koramil 10/ Tanjunganom , Kodim 0810/ Nganjuk dan pertunjukan dalam kondisi lancar aman terkendali . (tut )