Surabaya, BeritaTKP.com – Masyarakat Indonesia khusunya Surabaya menolak dengan adanya Gerakan 212. Aksi penolakan tersebut dilaksanakan di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Aksi ini juga diikuti oleh perwakilan anggota dari organisasi masyarakat se-Surabaya.

Dalam aksi, warga Surabaya yang dijuluki dengan arek-arek Suroboyo tersebut juga membawa sejumlah banner bertuliskan penolakan Gerakan 212. Seperti contoh “Arek Suroboyo Wani Tolak Gerakan 212”, “Arek Suroboyo Wani Jogo, Wani Bersama Demi NKRI”.

Koordinator Aksi, Diana Rosiana menyampaikan bahwa aksi ini tidak hanya menolak reuni 212 yang digelar hari ini. Namun juga adanya Gerakan 212.

“Ini aksi atas nama arek Suroboyo menolak Gerakan 212, jadi bukan hanya reuninya saja yang kita tolak. Tapi semua gerakan yang berakar dari radikalisme dan intoleran kita tolak. Salah satunya gerakan 212,” tegas Diana, Kamis (2/12/2021).

Sementara Koordinator Lapangan, Slamet menuturkan bahwasannya arek Suroboyo menolak adanya Gerakan yang mengotori Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ini ada 20 elemen, kami semua sepakat menolak Gerakan 212. Negara ini sudah merdeka, jangan dikotori dengan kaum-kaum yang tidak bertanggung jawab terhadap Indonesia. Mau diapakan negara Indonesia ini, mau diganti Merah Putih dengan khilafah? Jangan!,” tandas pria yang akrab disapa Mbaung ini.

Karena itu, Mbaung mengatakan bahwa arek Suroboyo tidak rela dan kompak melawan Gerakan 212 ini. Hal ini demi menjaga keutuhan NKRI.

“Kita masih hidup, kita Indonesia, kita NKRI dan kita Suroboyo harus berani melawan. Makanya kita menolak Gerakan 212 bukan karena apa-apa. Apa sih yang ditujukan 212 kok setiap tahun diadakan reuni? Memang ini negara apa?,” papar Mbaung.

“Kita punya 17 Agustus yang harus diperingati dengan negara kita. Kita bangsa Indonesia dan kita para aktivis tidak akan rela,” imbuhnya.

(k/red)