BANGKALAN,BeritaTKP.com – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meresmikan Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) “JK Resto” di Desa Bumianyar, Kecamatan Tanjung Bumi, pada Senin (18/8/2025).
Menurut Bupati Lukman, program SPPG merupakan prioritas pemerintah pusat yang harus dioptimalkan di daerah.Dapur gizi, tambahnya,tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas gizi anak-anak, tetapi juga harus menjadi motor penggerak perekonomian lokal.
“Harapannya, bahan baku yang digunakan di SPPG benar-benar diserap dari masyarakat, khususnya petani lokal,” ujar Lukman.
“Ke depan, pemerintah akan mendorong agar gabah dan beras hasil panen masyarakat Bangkalan tidak banyak dijual keluar daerah, melainkan bisa diproses dan dimanfaatkan di sini,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Lukman juga menjelaskan, kondisi pangan di Bangkalan menunjukkan surplus beras hingga delapan bulan ke depan. Hal itu menandakan sektor pertanian memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian.
“Dengan adanya SPPG, perputaran ekonomi akan semakin luas sekaligus menjadi identitas baru bagi perekonomian Bangkalan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Lukman juga meninjau fasilitas dapur JK Resto. Ia menyebut sarana yang tersedia sudah lengkap dan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), baik dari sisi pengelolaan maupun sanitasi.
Sementara Ketua SPPG Bumianyar, As’ariadi, menambahkan, kehadiran dapur gizi ini membawa dampak positif bagi masyarakat. Selain membantu pemenuhan gizi, SPPG juga menyerap tenaga kerja, terutama dari kalangan milenial.
“Alhamdulillah, dengan adanya SPPG ini bisa memberikan lapangan pekerjaan. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga berasal dari produk lokal, seperti telur dan hasil pertanian masyarakat sekitar. Jadi manfaatnya ganda, bagi ekonomi dan pemenuhan gizi,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, SPPG JK Resto Bumianyar dilengkapi dengan infrastruktur memadai, sumber daya manusia yang terlatih, serta dukungan dana yang cukup.
Mulai Senin sore JK Resto akan beroperasi, dan akan mendistribusikan makanan bergizi untuk 3.999 penerima manfaat, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, siswa TK hingga SMA, serta santri pondok pesantren.(red/imm)





