Ponorogo, BeritaTKP.com – Sindikat pelaku pengedar narkoba di kalangan pelajar di Ponorogo  berhasil terungkap. Pelaku tersebut berjumlah tiga orang diantaranya adalah DN (32), PT (32) dan SG (30).

Kasat Resnarkoba Polres Ponorogo, Iptu Mohammad Mustofa Sahid menjelaskan, terungkapnya kasus ini saat terlihat adanya transaksi di Kecamatan Slahung. Setelah itu, dilakukan penyelidikan dan pengembangan kasus.

“Dari hasil penyelidikan polisi berhasil menangkap tersangka DN,” kata Sahid, Selasa (14/1/2025).

Sahid menambahkan setelah penangkapan DN dilakukan pengembangan, akhirnya pelaku PT dan SG juga berhasil ditangkap. Keduanya merupakan rekan DN yang bertugas mengecer dan mengedarkan ke kalangan pelajar dengan paket hemat.

Dari tangan PT, polisi menemukan 7.222 butir pil double L dan uang tunai sebesar Rp 7 juta yang diduga merupakan hasil penjualan obat tersebut.

“Memang mayoritas mereka menyasar para pelajar, satu peket berisi 35 butir dengan harga Rp 100 ribu,” jelas Sahid.

Menurut Sahid, mereka mengedarkan dengan cara sistem ranjau. Menaruh paket disatu tempat dan diambil oleh pemesan. Pemesanannya pun dilakukan via aplikasi percakapan, WhatsApp.

“Mereka mengedarkannya melalui order wa, kalau ada pemesanan baru diedarkan, mereka juga tidak mau bertemu dengan pembeli, lebih memilih menggunakan sistem ranjau,”papar Sahid.

Dari tangan tiga pelaku, polisi berhasil mengamankan 38.572 butir pil jenis double L dan jika dikurskan mampu menyelamatkan sebanyak 3.857 jiwa.

“Kita juga mengamankan barang bukti berupa handphone dan sejumlah uang tunai hasil transaksi ketiga pelaku,” tukas Sahid.

Kapolsek Ponorogo menerangkan pelaku DN merupakan residivis dengan kasus yang sama dan pernah ditangkap pada 2020. Ketiganya dijerat undang-undang kesehatan no 17 tahun 2023, dengan pasal 435 dan 436 ayat 2 ancaman hukuman maksimal 14 tahun penjara.

“Tentu kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi segala jenis narkoba dan obat terlarang. Masyarakat juga diminta melapor ke Polisi jika mengetahui adanya peredaran narkoba di wilayahnya,” pungkas Sahid. (sy/red)