Lombok Timur, BeritaTKP.com – Tradisi budaya Nyelamaq Dilauq di perairan Telong Elong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat diwarnai insiden saat sebuah sampan milik warga terbalik di tengah laut. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (15/7/2025), dan mendapat respons cepat dari anggota Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Lombok Timur.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, saat kejadian, personel Sat Polairud Pos Telong Elong tengah melaksanakan tugas pengamanan dalam prosesi ritual adat masyarakat setempat.
“Peristiwa terjadi saat petugas kami mengikuti rangkaian tradisi rakit adat menuju lokasi Nibak Tikolok, tempat di mana kepala kerbau secara simbolik dibuang ke laut sebagai bagian dari selamatan laut,” jelas AKP Nikolas.
Namun tanpa diduga, salah satu sampan dari arah timur mendadak terbalik. Dugaan sementara, insiden disebabkan oleh antusiasme para peserta yang terlibat dalam ritual saling siram—sebuah bagian penting dalam tradisi tersebut yang melambangkan suka cita dan solidaritas.
Melihat kejadian itu, petugas Sat Polairud bergerak cepat. Dengan keterampilan dan kesigapan tinggi, mereka berhasil mengevakuasi seluruh warga yang berada di atas sampan ke daratan. Syukurnya, seluruh korban dalam keadaan selamat dan tidak mengalami luka serius.
“Alhamdulillah, korban sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan aman. Anggota kami langsung bergerak cepat begitu melihat insiden itu,” ujar AKP Nikolas Osman.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa meski tradisi laut sarat makna budaya, aspek keselamatan tak boleh diabaikan. Kewaspadaan dan kesiapan petugas menjadi kunci dalam menjaga keselamatan peserta, terlebih dalam acara-acara yang berlangsung di tengah laut. (æ/red)