Ilustrasi

Banyuwangi, BeritaTKP.com – AS, seorang perempuan yang telah dilaporkan oleh sejumlah ibu-ibu ke Mapolresta Banyuwangi terkait kasus dugaan penggelapan uang hasil dari investasi yang digalangnya.

Tak tanggung-tanggung, di tangan AS ada uang senilai Rp 10 miliar yang kini tidak diketahui keberadaannya. Sontak hal ini membuat para perempuan member investasi tersebut resah.

“Kedatangan kami ke mapolres untuk membuat laporan adanya dugaan penipuan pada investasi yang berkedok arisan,” terang wanita berinisial D usai membuat laporan di Mapolresta, Selasa (14/12/2021).

Penipuan tersebut diketahui berawal saat pihaknya mengikuti arisan itu mulai bulan Juni lalu. Dia tertarik lantaran adanya keuntungan yang menjanjikan dan kelipatan yang menggiurkan.

“Keuntungannya itu nilainya 30 sampai 40 persen dari modal pokok,” pungkas D.

Bahkan, pada tahap awal semua berjalan lancar. Namun pada beberapa bulan terakhir kondisinya berbeda dan justru mulai muncul masalah.

“Mulai November kemarin itu mulai ada masalah. Dia susah ditemui dan kabur, semua media sosialnya mati dan tidak bisa dihubungi, bahkan uang para member arisan tidak diserahkan,” beber dia.

Hingga kini, investasi bodong berkedok arisan ini tercatat memiliki 90 member. Anggotanya tidak hanya warga Banyuwangi melainkan hingga lintas provinsi.

“Member ada yang dari Surabaya, Bali, Jember total ada 90 an orang. Total kerugian mencapai Rp 10 miliar. Kalau saya pribadi kerugian mencapai Rp 288 juta,” paparnya.

Kini, pihaknya hanya bisa berharap ke pihak polisi agar segera memproses laporannya. Besar harapan, pelaku dapat mengembalikan uang para anggota.

“Awalnya tidak ada niatan untuk lapor, tapi karena owner tidak ada niatan baik justru kabur. Akhirnya kami melaporkan ke polisi. Kami berharap owner diadili dan uang kami kembali,” imbuh D.

(k/red)