PT Rajawali Prima Indonesia Perusahaan Rampok Berkedok Lowongan Kerja

4738
PT Rajawali
“Di Duga Polsek Wonokromo Dapat Atensi “

Surabaya, BeritaTkp.com– Penipuan berkedok lowongan kerja yang dilakukan oleh PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA bermula dari membaca iklan di salah satu media iklan yang inti isinya seperti ini “Lowongan Kerja Dibutuhkan segera HRD, Admin”. Karena sedang butuh pekerjaan, sebut saja SL warga Lamongan  “mencoba untuk sms ke nomor 087855955471, telepon perusahaan yang tertera di iklan lowongan tersebut.  Tak lama setelah telepon disambungkan,  si pencari kerja ini mendapat balasan. Isinya kira kira begini. “Selamat siang, silahkan besok datang ke kantor kami pkl : 08.00-12.00 di jl. Raya Ngagel 143 E Surabaya menemui Bu Jessica,” kata penerima telepon. Tak lama berselang, ada juga sms dari perusahaan tersebut yang isinya wajib membawa surat lamaran lengkap di tujukan ke PT.Rajawali Prima Indonesia, berpakaian wajib hitam putih  bersepatu layaknya orang kantoran yang rapih.

Uniknya, tak lama setelah sms dibaca, ada lagi  sms yang isinya memastikan si pencari kerja agar cepat  datang untuk langsung penempatan kerja ke Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jember. Dan anehnya, sms tersebut juga bertuliskan “ jika ada sms panggilan yang sama harap jangan dibalas”. Nomer HP tersebut ternyata milik Jessica, HRD perusahaan tersebut. Keesokan harinya SL  langsung datang ke kantor tersebut. Ia pun heran karena banyak juga pelamar yang datang selain Ia ditempat tersebut.  “Wah kayaknya lagi butuh banyak orang,” gumam  SL. Tak lama menunggu, SL pun dipanggil untuk interview atau wawancara.

Anehnya,  tidak seperti saat Ia mencoba melamar, yang dikatakan harap menemui Bu Jessica, tapi SL ini dipertemukan alias diwawancarai oleh Agus, anak buah Jessica. Nah, keanehan yang dirasakan SL inipun ia pertanyakan, namun dengan enteng dijawab Agus kalau Jesicca-nya lagi keluar kantor dan Ia diminta menggantikannya. “Maaf karena Bu Jessica sedang keluar kantor dan dalam perjalanan, saya orang yang ditunjuk oleh Bu Jessica untuk menggantikan (interview) nya,” kata Agus. Okelah penjelasan yang cukup masuk akal itupun diterima SL dan interview-pun berlanjut.

Namun dari kelanjutan interview inilah kebusukan PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA mulai tercium. Sebab, bukannya di interview, Agus lebih banyak melakukan presentasi dengan memaparkan kehebatan perusahaannya. Mulai dari menje-laskan company profill perusahaan, NPWP, SIUP sampai dijelaskan juga bahwa PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA bukan perusahaan yang biasa karena sudah mendapat banyak penghargaan dan sudah berkembang. Istilahnya penjelasan tersebut komplit dengan tidak meninggalkan celah.

Ujung-ujungnya, tanpa mau mengadakan tulis, psikotes, pihak PT Rajawali langsung saja mengatakan kalau akan melakukan pelatihan kerja selama sehari, dengan durasi waktu  kurang lebih 4 jam lamanya. Anehnya pelatihan ini bukannya gratis, namun pihak perusahaan membebankan biaya Rp 700.000 pada si pelamar kerja termasuk SL.

Loh kok aneh?. itulah yang dipertanyakan SL. “Saya ini kan mau kerja kok malah disuruh bayar “ kata SL pada Agus.

Entah syetan mana yang bersarang di benak SL. Tau-tau Ia pun mau dan setuju untuk berga-bung dengan perusahaan tersebut. Sebab, Ia juga tergiur dengan omongan Agus yang akan menem-patkannya dibagian staf administrasi yang tugasnya hanya control data, absensi, dan follow up data dengan iming-imingi penghasilan 1, 8 juta – 3,5 juta.

Karena itu, Ia yang saat melamar kerja tidak membawa uang itupun pamit pada Agus untuk pulang mengambil uang. Apalagi Agus juga mengatakan, kalau uang tersebut tidak segera diberikan, posisi tersebut akan bisa tergantikan oleh orang lain. “Oke, kalau tidak membawa uang silahkan bayar seadanya saja agar posisi Anda tidak tergeser dengan kandidat lainnya” kata Agus. Karena bisa bayar seadanya, Ia mengambil uang untuk bayar Rp. 500 ribu dulu. Namun setelahnya, bukannya Ia langsung mendapatkan kerja, tapi ditampung terlebih dulu alias menunggu jadwal pemanggilan yang tidak tau kapan  datangnya.

Dari sini bisa diduga  kalau PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA telah melakukan aksi tipu-tipu.  Modusnya, Ia membuka lowongan dan menjaring pencari kerja  sebanyak-banyaknya yang  mana kala interview itu diadakan. bukan-nya dites dengan dengan banyak keahlian atau wawasan tapi malah disuruh bayar Rp. 700 ribu  dengan dalih pelatihan.

Karena itu, mereka yang tergiur dengan dalih pekerjaan “Uenak” yang dijanjikan  perusahaan, tidak akan segan memberikan uangnya. Namun dengan banyaknya uang yang terkumpul dengan tidak sesegeranya mereka dipekerjakan, karena kemungkinan janji pekerjaan “Uenak” itu adalah fiktif, tidak menutup kemungkinan kalau perusahaan tersebut telah melaku-kan penipuan. Sebab, apa yang dialami SL ini juga dialami pekerja lainnya yang datang ketempat itu. Karena tak kunjung dipekerja-kan, SL pun menyebut kalau PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA adalah maling. “ Itu perusahaan maling,” geramnya.

Kebusukan PT RAJAWALI PRIMA INDONESIA sebenarnya bukan rahasia umum lagi dan telah menjadi produk rasan-rasan warga sekitar. Bahkan seorang penjual yang biasa berkeliaran di wilayah sekitar pun menyarakan agar si pencari kerja tidak melamar ke perusahaan tersebut. Sebab, perusahaan ini bukan hanya menja-ring warga sekitar Surabaya, tapi juga pelamar kerja dari luar propinsi pun ada yang datang ketempat itu.

Ironisnya, saat wartawan Berita TKP mengkonfirmasi hal ini ke Kanit Reskrim Wonokromo AKP. Agung Widoyoko  melalui seluler-nya, Ia pun membenarkan hal ini. Bahkan Ia telah mengetahui kebera-daan perusahaan tersebut  sejak beroperasi di Jl.Gunung Sari. Namun karena belum ada korban yang melapor, ihaknyapun belum melakukan penindakan

“Kita pun sudah lama mencium keberadaan modus penipuan lowongan kerja ini. Namun selama ini belum ada laporan dari korban. Karena itu apabila ada pihak yang tertipu di perusahaan tersebut harap melaporkan masalah ini kepihak berwajib Polsek setempat,” ujar AKP Agung Widoyoko. (Amruly/bersambung)