Bangkalan, BeritaTKP.Com – Pemerintah Pusat maupun Daerah sedang gencar – gencarnya melakukan Pembangunan untuk memenuhi sarana dan prasarana Infrastuktur guna memajukan perekonomian di Daerah khususnya masyarakat Desa menjadi maju dengan pembangunan jalan .
Pembangunan dan pelebaran jalan sepanjang 5 kilo meter yang melalui km Kecamatan Labeng dan Kecamatan Telang, lokasi persis di Desa Jukong sepanjang 75 meter pembangunan dan pelebaran tidak di temukannya mesin molen .
Setelah Wartawan BeritaTKP melakukan Investigasi barulah keesokan harinya mesin molen di datangkan ke lokasi , masih banyak penyimpangan yang di lakukan oleh kontraktor pengerjaan proyek tersebut di antaranya adalah tidak terpasang plang proyek dari kontraktor serta anggaran biadanya dekat lokasi proyek di pasang plang papan , dan penggalian saluran air yang semestinya di gali sedalam 1,7 meter namun ketika di cek dan dilakukan pengukuran hanya di gali 1 meter saja da n tidak di sertakan batu coral dengan pasir namun hanya di beti batu kapur.
Ini jelas – jelas menyimpang dari Spech juklak dan juknisnya tidak sesuai dengan fisik bangunan jelas menyalainaturan dan ingin mengeruk keuntungan semata tanpa menghitung jangka panjang serta dampak pembangunan yang mudah rapuh maupun cepat rusak .
Maka siapa yang di mintai pertanggungjawaban kalau penerjaan proyek seperti ini?? Kades Labeng , Moch.Sakur yang salah satu ngesub di proyek ini dengan menyuplai tanah uruk untuk pembangunan dan pelebaran jalan tersebut belum bisa memberi keterangan yang obyektif ” maaf saya hanya menguruk saja mas , kalau masalah lain saya nggak tahu ” ujarnya singkat. Padahal menurut data di lapangan pengerjaan proyek tersebut menyerap anggaran yang begitu besar sampai milyaran Rupiah atau terbilang Rp. 13,5 Milyard yang di biayai oleh APBD ta 2017 . @Moch.Hasan
