Nganjuk, Berita TKP – Senada pandangan publik saat ini dengan maraknya proyek yang berceceran di Kabupaten Nganjuk menjadi sorotan sumber bahwa dengan data yang terkutip antara lain : kenapa ? semua jasa konsultan kok dikerjakan oleh internal dinas , total ada 11 milyard dari APBD , dengan modus pinjam nama agar dapatnya mengeruk anggaran sebanyak 50 % , yang berikutnya dominasi konsultasi dari luar Nganjuk TA 2023 dari APBD total dana ada 11 milyard , sesuai data yang digenggam sumber bahwa dari kerjaan pemborongan sudah mendapat fee masih mengatur konsultan digarap sendiri oleh internal dinas dengan cara meminjam nama tadi .
Dari kajian tekhnis fakta dilapangan contohnya pelebaran jembatan Gebangkerep yang dikerjakan oleh CV . Maju Karya Indonesia dengan Konsultan Pengawas CV . Abyakta Consultant yang telah ditargetkan oleh Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk dimana menjadi sorotan adanya penyimpangan RAB yaitu : Bahwa jembatan Gebangkerep tanpa adanya pemancangan dan tak memiliki titik nol , karena tidak di gali sampai kedasar sehingga fondasi dari batu bata produk jaman penjajah tanpa dibongkar bersih dan masih dimanfaatkan ( penyusutan matrial ) , maka beton lama tersebut hanya dilapisi /dibalut dengan cor .
Dalam pembangunan jembatan tanpa pengawasan rutin setiap hari dengan baik yang terindikasi adanya pembiaran . Disini terkesan antara Dinas , Kontraktor dan Komsultan sudah sepakat dan sekongkol untuk bekerjasama dan saling menguntungkan .
Pembangunan jembatan Gebangkerep ini oleh publik dianggap sudah gagal perencanaan karena sistem pengerjaannyapun sudah terlihat meragukan mulai pertamanya seperti yang tersebut diatas .
Dalam pembangunan jembatan Gebangkerep dalam jangka waktu masa kontrak awal yaitu Konsultan Pengawasnya CV. Abyakta Consultant ( masa kontrak : 24 Juli – 27 Oktober 2023 ) kemudian masih masa kontrak belum habis sudah diganti CV. Progres Consultant ( masa kontrak : 2 Agustus – 9 November 2023 ) setelah viral di media dalam Banner diganti kembali CV. Abyakta Consultant lagi .
Hal ini benar yang dikatakan oleh sumber apabila Dinas PUPR memang telah menggunakan metode sistem meminjam nama , sebagai bukti pembangunan jembatan Gebangkerep ini saja sudah molor , kemudian molor lagi dan sekarang sudah habis jangka waktu , tanggal 9 November 2023 ternyata garapan belum jua rampung 100 prosen dan finishing karena masih belum selesai keseluruhan seperti plengseng sebelah barat bagian utara serta bila dilogika tidak sewajarnya dengan prosedur aturan proyek , lalu apa sanksinya bagi kontraktor yang tidak tepat waktu alias molor…? , maka disini publik menuding keras ada unsur kesengajaan dibikin arena bermain . Seperti Banner pertama dengan waktu 100 hari kalender , banner ke dua 100 hari kalender dan ganti banner yang ke tiga juga 100 hari kalender ” itu yang ditertawakan publik ” .
Gunawan Widagdo .M.Si selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk saat hendak dikonfirmasikan lewat telpunnya pada Jum’at , 10 November 2023 pkl 10’54 WIB tidak diangkat hingga berita dikirim ke meja redaksi tetap tak terjawab . ( tut )





