Surabaya, BeritaTKP.Com – Selama Januari- Agustus 2017, Satresnarkoba Polrestabes Surabaya berhasil menangkap para pelaku kejahatan narkotika, menurut data yang dimiliki dari hari ke hari, jumlah kurir narkoba wanita semakin banyak.
Bahkan dalam delapan bulan ini polisi menangani setidaknya 386 kasus narkoba dan dari jumlah kasus itu, polisi berhasil mengamankan setidaknya 487 tersangka. Sebanyak 454 tersangka pria dan 33 orang wanita.
“Mereka kami tangkap dari berbagai peran. Mulai dari bandar, pengedar dan kurir serta pemakai narkoba. Sementara untuk tersangka wanita, memang kebanyakan mereka kami tangkap saat hendak mengantarkan narkoba (menjadi kurir, Red),” ungkap Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Roni Faisal Saiful Faton.
penggunaan wanita sebagai umpan atau kurir narkoba memang sedang ngetrend. Pengedar atau bandar memang sengaja memanfaatkan mereka dengan berbagai pertimbangan. Terutama alasan keamanan. Sebab, kurir wanita memang seringkali tak dicurigai polisi saat mengantarkan pesanan narkoba.
Selain dengan gerak-gerik yang tak mencurigakan, menurut Roni, kurir wanita juga terlihat santai dan tenang saat membawa narkoba kepada pembeli. Selain itu, kurir wanita cenderung lebih nekat. Kenekatan itu terlihat dari cara mereka menyembunyikan narkoba yang bisa disebut anti mean stream.
Dikatakan seperti itu lantaran kurir wanita ini seringkali menyembunyikan di beberapa bagian tubuh. Mulai dari lidah, payudara hingga bagian vital yang lain. Selain itu, kurir wanita juga seringkali memodikfikasi pakaiannya untuk menyembunyikan narkoba tersebut. Mulai dari dari membuat kantung kecil di pakaian dalam mereka, ada juga yang memanfaatkan high heels mereka untuk menyimpan narkoba.
“Meski kami berhasil melakukan penangkapan, namun kami memang seringkali terkecoh dengan aksi para kurir narkoba wanita ini dan modus-modus itulah yang seringkali kami temukan di lapangan,” imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan selain mahir menyembunyikan narkoba, kurir wanita ini juga lebih terlatih. Sebab, kebanyakan mereka takut berghubungan atau bersentuhan langsung dengan narkoba. Sehingga sebelum terjun ke lapangan, mereka terlebih dahulu dilatih oleh pengedar yang memperkerjakannya. @red