
Muba, BeritaTKP.com – Pihak kepolisian mengungkapkan motif pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan ibu kandungnya di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pelaku ialah Muksin (36) tega membunuh ibunya kala sang ibu Siti Fathona (56) sedang tadarusan di Masjid. Muksin berbuat itu lantaran menganggap ibunya sesat.
Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto, menjelaskan, pengakuan itu sempat disampaikan pelaku ketika pelaku sudah diamankan dan diberikan perawatan medis. Muksin dirawat lantaran mengalami luka tembak usai membacok polisi yang berusaha untuk menangkapnya.
“Menurut keterangan kepada petugas, usai diamankan dan dilakukan perawatan, dia mengatakan barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya,” ujar Susianto, Rabu (29/3/2023).
Pelaku, kata dia, menyebut mendapatkan ajaran itu berdasarkan kitab yang ia pelajari saat mondok sebagai santri di sebuah pesantren beberapa tahun silam. Walau demikian, kata dia, pihaknya tak langsung percaya begitu saja dengan keterangan yang diberikan oleh pelaku.
“Keterangan tersebut katanya saat diperiksa, berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari,” kata dia.
Di samping itu, lanjutnya, pelaku juga sempat mengaku kesal lantaran ayahnya, Misbahul Munir diduga sempat membakar kitab miliknya sehingga ia akhirnya tersulut emosi.
“Katanya, dia itu kesal dan sakit hati karena ada sebuah kitab yang dibakar oleh ayahnya,” papar dia.
Siti Fathona sendiri tewas akibat mengalami luka bacok. Siti dibunuh anakya sendiri di hadapan suami.
“Informasinya korban memang sedang di masjid saat kejadian itu. Di sana juga ada suami korban,” tutur Susianto.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di dalam sebuah masjid di kawasan Babat Supat, Muba, dimana saat itu korban bersama jemaah lainnya tengah beribadah bertadarus Al-Qur’an setelah menjalankan salat tarawih, Senin (27/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Saat beraksi, tanpa basa basi pelaku mendatangi masjid dengan membawa sebilah pedang dan langsung menusuk korban di bagian pinggang hingga tembus. Mirisnya aksi tersebut dilakukan pelaku di hadapan sang ayah.
“Korban meninggal dunia ditusuk pelaku di bagian pinggang kanan hingga tembus ke bagian pinggang kirinya dengan menggunakan sebilah pedang,” tandasnya. (red)