Kediri, BeritaTKP.Com – Imam Subekti (25) warga Desa Jegles, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di hutan Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri berhasil di ungkap identitasnya oleh Polsek Kediri Kota.
Imam yang diketahui sebagai anak jalanan, tewas akibat dibunuh oleh teman sesama anak jalanan dan diketahui pelaku sejumlah sembilan orang dan baru saja diamankan polisi dan sat ini mereka sedang menjalani serangkaian pemeriksaan di Polsek Kota, Polresta Kediri.
Rekonstruksi ulang ini melibatkan Unit Reskrim Polsek Kota dan Tim Identifikasi Polresta Kediri. Polisi akhirnya menemukan sebuah onderdil sepeda angin berupa gir, botol bekas air mineral dan batu. Tetapi belum ada penjelasan resmi mengenai kasus ini dan dua diantara sembilan pelaku, pada Rabu (6/9/2017) siang dibawa ke TKP pembunuhan yaitu di bangunan ruko Pasar Grosir, Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri yang mangkrak. Mereka dikeler petugas untuk menunjukkan barang bukti yang tertinggal di lokasi.
Data dari Polsek Kediri Kota menyebutkan, tiga pelaku buron berinisial MN, RM dan GL asal Kelurahan Balowerti, Kota Kediri. Ketiganya merupakan anak-anak jalanan yang tergabung dalam komunitas Punk. Polisi mensinyalir ketiganya sudah kabur ke luar Kediri.
“Pelaku sejumlah 13 orang, 10 diantaranya sudah berhasil kami amankan. Tiga lainnya masih dalam pencarian,” ujar anggota kepolisian yang engan disebutkan namanya. Pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi kasus ini. Kapolsek Kediri Kota Kompol Sucipto saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pengembangan.
Sementara itu, ke-10 orang pelaku kini sudah mendekam di sel tahanan Polsek Kediri Kota. Mereka, FN (16) seorang pelajar SMK asal Perumahan Permata Biru, Kota Kediri dan KN asal Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang sebelumnya dikeler ke TKP untuk menjalani reka ulang, RV (17) pelajar SMK asal Desa Badan Pandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Selanjutnya, DN (18) warga Kelurahan Kemasan, Kecamatan Kota Kediri, AN (17) warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, VV (13) warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, GL (17) warga Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota Kediri, RS, pelajar SMK asal Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota Kediri dan AT (15) pelajar asal Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Menurut Lestari (34) pemilik warung kopi di sekitar lokasi, pembunuhan terjadi pada Jumat (25/8/2017) lalu. Saat itu, pukul 02.30 WIB ada seorang pemuda datang ke warungnya bertanya rumah sakit yang masih buka. “Ada seorang pemuda mengaku bernama Moza bertanya rumah sakit yang masih buka. Dia bilang baru saja mengeroyok seseorang dan korbannya luka parah. Saya ditunjukkan foto foto korban. Lalu saya sempat menengok korban di belakang sana. Ternyata kondisinya sudah luka parah di bagian wajahnya,” jelas Lestari.
Lestari melihat korban berada di semak semak di belakang bangunan ruko kosong setengah jadi. Kondisinya luka parah, tetapi masih hidup. Disekeliling korban ada sejumlah anak jalanan. Jumlahnya kurang lebih 20 orang. Satu diantaranya gadis perempuan.Lestari menyarankan korban dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapat saran, pelaku kemudian mengangkat korban. Setelah itu mereka pergi. Lestari pun tidak mengira, apabila korban akhirnya tewas dan jenasahnya dibuang di hutan Gunung Kelud.
“Setelah kejadian itu, mereka sudah tidak pernah datang lagi kesini. Padahal sebelumnya, anak anak ini tinggal di bangunan kosong tersebut. Sampai akhirnya saya didatangi pak polisi kemarin diberitahu mengenai kasus tersebut. Ternyata korban meninggal dunia dan pelakunya ditangkap polisi,” pungkas Lestari. @frins