TAPANULI SELATAN, BeritaTKP.com – Duka mendalam menyelimuti Desa Harean, Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Betapa tidak, 3 orang anak yang masih balita ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah sumur di area persawahan milik orang tua mereka, pada Jumat (13/06/2025).
Ketiga korban adalah TJS, berusia 4 tahun 5 bulan. Kemudian, DPS, berusia 3 tahun 5 bulan. Dan VS, berusia setahun. Ketiganya merupakan anak kandung dari Hotdiman Silaban, warga Desa Harean. Kejadian tragis ini berawal saat ketiga balita itu bermain di pondok sawah tempat kedua orang tuanya sedang bekerja.
Ketiga anak tersebut diduga berjalan menuju sumur yang memiliki kedalaman sekitar 2 Meter dan tanpa diketahui, diduga terpeleset hingga tenggelam. Ketiganya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh ayahnya, ujar Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, melalui Kasi Humas, AKP Maria Marpaung, SE, MM, dalam rilis resmi, Sabtu (14/06/2025).
Tindakan Cepat Aparat
Menanggapi laporan masyarakat, pihak Polsek Batang Angkola bersama Tim TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara) segera menuju lokasi kejadian. Dipimpin langsung Kapolsek Batang Angkola, AKP R Trihardjanto, SH, tim gabungan yang terdiri dari unit Reskrim, Intelkam, SPKT, dan Bhabinkamtibmas lakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.
Dari hasil pengecekan, ditemukan tiga buah piring plastik warna-warni di sekitar lokasi kejadian. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun, penyelidikan lanjutan masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut, urai Kasi Humas.
Kasi Humas melanjut, pihak keluarga melalui Hotdiman Silaban menyatakan penolakan atas tindakan otopsi terhadap jenazah ketiga anaknya. Jenazah ketiga korban langsung dibawa ke rumah duka dan akan dikebumikan hari ini.
Saat ini, petugas masih melakukan pemeriksaan, guna mencari titik terang terkait peristiwa nahas tersebut, cetus Kasi Humas.
Sehubungan dengan peristiwa tragis tersebut, Kasi Humas mengimbau ke seluruh orang tua agar jangan lepas pengawasan terhadap anak, terutama balita, di area berisiko tinggi seperti sawah, sungai, sumur, dan jalan raya.
Sebab, anak-anak cenderung aktif, penasaran, dan belum paham bahaya di sekitarnya, sebutnya.
Selanjutnya, segera tutup atau beri pengaman pada sumur, lubang galian, atau kolam terbuka di sekitar rumah dan ladang. Gunakan penutup yang kuat dan pagar pembatas jika memungkinkan.
Kemudian, ajarkan juga kepada anak tentang batas aman bermain dan pentingnya memberitahu orang tua jika hendak pergi ke suatu tempat. Komunikasi kecil bisa menyelamatkan nyawa anak.
Dan juga, apabila anak hilang dari pengawasan orang tua lebih dari 5 menit, segera lakukan pencarian ke titik-titik rawan. Waktu adalah faktor kritis dalam penyelamatan.
Mari kita jadikan musibah ini sebagai pelajaran bersama untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terhadap anak-anak. Jangan biarkan kelengahan merenggut nyawa anak yang belum mengerti bahaya, pungkas Kasi Humas menutup. (æ/red)