Nganjuk, BeritaTKP – Para petani bawang merah kini umumnya pada mengeluh karena penanaman hasil usaha taninya setelah dipanen tak sesuai dengan harga penjualan yang diharapakan, sedangkan beaya operasional seperti pembelian untuk obat obatan sangat mahal sekali sampai mencapai ratusan juta rupiah belum juga tenaganya.
Yang sangat mencolok seperti dikawasan pinggiran Utara Kabupaten Nganjuk saja misalkan di daerah Rejoso, Gondang, Bagor, Wilangan dst. dari keluhan para petani sangat memprihatinkan sebab tergolong kerugiannya sangat besar sekali. ” Ibarat orang berdagang babok saja tidak kembali ” ucapnya.
Seperti yang dikeluhkan oleh Tokoh masyarakat Desa Ngrami , Kec. Sukomoro pada beberapa hari yang lalu bahwa harga brambang sekarang hanya Rp. 10.000 ; sampai Rp. 11.000; per kilonya itupun sudah yang kwalitas baik . Jadi antara bawang merah lokal dan jenis Bima selisih harganya tidak terlalu banyak .
Juga ditambahkan oleh Tokoh masyarakat Desa Klagen , Kec. Rejoso yang tak mau disebut namanya pada Rabu, 17 Juli 2024 pukul 10’00 Wib.menyatakan keluhannya kepada media ini bahwa hasil panenannya bawang merah harga sekarang hanya laku Rp. 8.000 ; per kilonya, sedangkan beaya yang dikeluarkan untuk perawatan mulai nanam sampai panen tidak sedikit, dan bawang merah jika disimpan di gudang tidak bisa bertahan terlalu lama . Disampaikan pula olehnya bahwa sekarang dengan turunnya harga pasaran itu karena semakin banyaknya para petani yang menanam bawang merah terutama didaerah yang airnya agak sulit sekarang banyak yang beralih menanam bawang merah , kendati jika itu ditanami Padi harus memerlukan pengairan yang cukup tapi kalau bawang tidak seberapa .” Lha disitulah permasalahan yang sebenarnya ” ungkap dia.
Ketika ditanya mengenai bagaimana sikap dari Dinas Pertanian menghadapi keluhan petani yang demikian ini ? ” Saya kira dari dinas sendiri tak mampu untuk menangani penyaluran turunnya harga produk bawang merah ini mas ” jawabnya .
Sesuai keterangan Sumaji penduduk Sukomoro pada hari yang sama mengatakan bahwa belum ada sebulan ini harga bawang merah kelas kupas ( kelas brambang goreng ) Rp. 6.000 sampai Rp.7.000 ; / kg yang sebelumnya sekitar Rp. 25.000 ; per kg dan untuk jenis Bima ( Super Jawa keras ) seharga Rp. 37.000; / Rp. 38.000; per kg namun saat ini harga berkisar Rp.12.000 sampai Rp.14.000; per kg, Bawang Merah yang lepas ngacang sekarang hanya tinggal Rp.10.000; per kg nya . Menurutnya akibat kemerosotan harga bawang merah ini karena banyaknya bawang jenis Bima yang masuk ke pasaran”katanya “.
Dipasar Bawang Merah Sukomoro sekarang harga variatif Rp.13.000; yang biasa biasa dan yang baik sampai Rp. 15.000; per kg kata salah satu tengkulak yang ditanya pada Kamis, 18 Juli 2024 pukul 11’07 Wib.
Pada hari itu pula pukul 11’50 Wib . Muslim Kepala Dinas Pertanian Kab. Nganjuk dikonfirmasi tentang situasi menurunnya harga bawang merah dipasaran menjawab pertanyaan dan mengatakan ” kalau berkaitan dengan produksi ya Dinas Pertanian tapi kalau mengenai pemasaran ke Dinas Perindag ” katanya . Dan saat itu pada pukul 11’57 Wib. Kepala Dinas Perindag, Haris Jadmiko dihubungi hingga sampai dua kali tidak terangkat telpunnya. ( tut )